Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli mengomentari ucapan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut empat tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai suatu bencana.
Guntur menilai kalau empat tahun yang sama dihabiskan Fahri hanya untuk berseteru dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Menurut dia, pernyataan Fahri tersebut merupakan suatu kebohongan. Serupa halnya saat Fahri yang pernah membela aktivis Ratna Sarumpaet kala menyebarkan hoaks soal muka babak belurnya.
"Seperti halnya dia ikut berbohong saat membela hoaks Ratna Sarumpaet, ingat kata pepatah 'sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya'. Fahri Hamzah sudah terbongkar pernah berbohong, jadi tidak perlu lagi dipercaya apa yang keluar dari mulut dia," kata Guntur kepada Suara.com, Jumat (11/1/2018).
Menurutnya kinerja pemerintahan Jokowi selama empat tahun sudah tidak perlu dipertanyakan lagi karena sudah terlihat jelas hasil nyatanya. Justru yang harus dipertanyakan itu kinerja Fahri selama empat tahun menjabat sebagai Wakil Ketua DPR.
Guntur melihat kalau selama masa baktinya itu perseteruan Fahri Hamzah dengan PKS lebih mencuat ketimbang kinerjanya sebagai wakil rakyat. Padahal kata Guntur, Fahri dibiayai rakyat untuk bekerja sebagai wakil rakyat.
Perseteruan Fahri dengan PKS berlangsung sejak 2016 silam. Kala itu, Fahri dipecat sebagai kader PKS di bawah kepemimpinan Presiden PKS Sohibul Iman. Pemecatan Fahri disahkan usai Majelis Tahkim PKS memutuskannya pada 11 Maret 2016. Sohibul menandatangani SK DPP terkait keputusan Majelis Tahkim itu pada 1 April 2016.
Fahri yang tidak terima lantas menggugat ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan menuntut PKS membayar ganti rugi materiil Rp 1,6 juta dan imateriil lebih dari Rp 500 miliar.
"Yang patut ditanyakan selama 4 tahun ini Fahri Hamzah itu kerjanya cuma ribut dengan PKS, bukan sebagai anggota DPR, ribut, saling gugat dan minta duit ke PKS," ujarnya.
Baca Juga: Keluar Penjara, Pemred Obor Rakyat Cari Reporter Baru, Ada yang Berminat?
"Ini fakta 4 tahun Fahri Hamzah di DPR, dia ribut dengan PKS, tapi rakyat yang disuruh biayai hidup dia dengan bayar gaji dia di DPR" pungkasnya.
Untuk diketahui, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai, Presiden Jokowi tidak fokus pada pemenuhan janji-janji saat kampanye Pilpres 2014. Fahri mengungkapkan cerita ketika dirinya bertemu pejabat negara pada era presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia menuturkan, sempat bertanya kepada sang pejabat mengenai perbandingan kepemimpinan SBY dengan Jokowi. Pejabat itu lantas menjawab, Jokowi menjalankan roda pemerintahan secara terburu-buru dan hal itu diamini Fahri.
"Roh pemerintahan ini sejak awal ingin terpilih kembali, maka komitmennya itu enggak penting, tapi yang penting bagaimana mendesain diri untuk terpilih kembali. Saya kira ini bencana yang kita hadapi empat tahun belakangan," ujar Fahri.
Berita Terkait
-
Ketua GP Ansor: Kelompok Radikal Mulai Terkonsolidasi karena Pilpres
-
Markas Prabowo-Sandi Dekat Rumah Jokowi, Moeldoko: Ganggu Pemandangan Saja
-
Tabloid Obor Rakyat Terbit Lagi, Pemred: Kritik Jokowi Juga Boleh
-
Disebut Sekelas Badut Hiburan, Sekjen PSI: Terima Kasih Bang Ferdinand
-
Obor Rakyat Akan Terbit Sebelum Pilpres 2019, Ini Alasannya
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka