Suara.com - Kapolresta Jambi Kombes Pol Dover Christian mengatakan, pihaknya telah menempatkan sejumlah personelnya untuk menjaga Tabloid Indonesia Barokah di Kantor Pos Jambi yang berada di Jalan Sultan Thaha, Pasar, Kota Jambi.
"Kita sudah tempatkan petugas kepolisian dan Bawaslu untuk memastikan agar Tabloid Indonesia Berkah tidak tersebar ke daerah," kata Kombes Pol Dover Christian, di Kantor Pos Jambi, Selasa (29/1/2019).
Sebanyak 2.231 amplop yang berisi Tabloid Indonesia Barokah telah tertahan di gudang Kantor Pos Jambi yang dikirim oleh orang tidak dikenal lewat jasa pengiriman itu.
"Untuk sementara kita segel dan diamankan dulu, yang pasti jangan sampai tersebar," katanya seperti dilansir Antara.
Tabloid Indonesia Barokah yang dikirimkan lewat jasa tersebut dibungkus dalam amplop coklat. Dalam satu amplop berisi tiga eksemplar tabloid.
Pada amplop tersebut juga telah tertera alamat pada umumnya yang dituju adalah pengurus pondok pesantren dan mesjid di kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Saat ini ribuan amplop yang berisi Tabloid yang diduga isinya menyudutkan salah satu pasangan calon presiden dan wapres tertentu itu telah disegel oleh pihak kepolisian Jambi.
Sementara itu, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jambi Fachrul Rozi mengatakan, selain di Kota Jambi juga ditemukan pengiriman tabloid tersebut di sejumlah daerah kabupaten di Jambi.
"Di Kabupaten Bungo yang sudah diamankan juga ada 265 amplop, di Kerinci ada enam amplop dan tadi pagi ada pengiriman lagi 17 karung yang isinya Tabloid Indonesia Barokah," kata Fachrul Rozi.
Baca Juga: Hakim Vonis Pengemudi Mercedes yang Tabrak Pemotor Hingga Tewas 1 Tahun Bui
Dia mengatakan, Bawaslu RI dan Gakumdu pusat tengah mempelajari temuan kasus tabloid tersebut karena kasus tersebut merupakan kasus secara nasional.
"Kami di daerah hanya melakukan pengawasan dan memastikan bahwa tabloid tersebut tidak tersebar, kita koordinasi dengan pihak pos supaya tidak mengirimkan ke alamat yang dituju," imbuh dia.
Berita Terkait
-
Dewan Pers Sebut Tabloid Indonesia Barokah Bukan Produk Jurnalistik
-
Lempar Batu Sembunyi Tangan, Kisah Tabloid Indonesia Barokah
-
Laporan Ditolak, BPN Ragu Polisi Mau Usut Tabloid Indonesia Barokah
-
Tabloid Indonesia Barokah Beredar Jelang Pilpres, FPI: Model Kampanye Kotor
-
Bawaslu Tak Temukan Unsur Pelanggaran Pemilu di Tabloid Indonesia Barokah
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah