Suara.com - Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Novel Bamukmin menilai kalau penetapan Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menjadi tersangka sebagai bentuk kedzaliman rezim Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dirinya menilai hal tersebut semakin menunjukan ke anti islaman pemerintahan Jokowi.
Novel menjelaskan, apabila dengan ditetapkannya Slamet Maarif sebagai tersangka atas kasus dugaan pelanggaran kampanye justru memperpanjang daftar kriminalisasi ulama. Seharusnya, hal tersebut dihentikan Jokowi.
"Nah benar banget (dzalim)," jelas Novel kepada Suara.com, Senin (11/2/2019).
Novel kemudian menjelaskan bahwa kehadiran Slamet pada acara Tabligh Akbar 212 di Solo beberapa waktu lalu hanya untuk memenuhi undangan sebagai penceramah.
Novel menegaskan kalau Slamet tidak hadir sebagai timses salah satu pasangan calon (paslon) Pilpres 2019.
"Padahal KH Slamet Maarif hanya menjalankan kewajibannya sebagai mubaligh pada saat diundang Tabligh Akbar dan juga beliau bukan menjadi tim sukses atau jurkam pemenangan 02 apalagi orang partai atau PNS," ujarnya.
Novel pun berbicara soal pemilihan seorang ulama yakni Maruf Amin menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Jokowi.
Dirinya beranggapan, hal tersebut hanya menjadi tameng Jokowi yang sering mendzalimi para ulama-ulama di Indonesia.
Baca Juga: Aksi Congkak Murid Tantang Guru Berkelahi Bikin Geram Jenderal Polisi
"Saya lihat ulama hanya menjadi tameng rezim ini yang telah melekat kuat image anti islamnya mengingat Jokowi juga dari partai PDIP yang kita sudah taulah track recordnya terhadap perjuangan umat islam," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO