Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara tidak mau menanggapi ketika ditanya kesiapan di periksa Bawaslu terkait kasus #YangGajiKamuSiapa. Rudiantara tidak mau membuka suara saat dikonfirmasi.
Rudiantara terus berjalan seraya tidak mau menanggapi pertanyaan wartawan soal itu. Hal itu dilakukanya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Sudirman, Jakarta Selatan.
"Nggak, saya nggak ada komentar," ujarnya, Rabu (13/2/2019).
Namun Rudiantara menanggapi wartawan saat bertanya hal lain diluar pembahasan tentang laporan Bawaslu.
Belakangan, Ketua Umum Bawaslu Abhan mengatakan pihaknya tengah memproses laporan atas nama Mentero Komunikaso dan Informasi, Rudiantara. Laporan tersebut terkait dugaan berkampanye akibat pernyataan Yang gaji kamu siapa.
Sejauh ini Bawaslu masih memeriksa satu saksi yakni pelapor. Hal itu dikatakan Abhan saat ditemui di hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).
"Pertama juga tentunya pelapor baru pelapor (yang diperiksa)," ujarnya.
Lebih lanjut, pihkanya masih terfokus untuk memeriksa saksi dan barang bukti. Belum ada rencana untuk pemanggilan Rudiantara selaku terlapor.
"Masih mejalani pihak pihak lain dulu. belum sampai ke sana (pemanggilan Rudiantara) masih pihak pihak terkait," jelasnya.
Baca Juga: #YangGajiKamuSiapa, Bawaslu Belum Mau Periksa Menkominfo Rudiantara
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Rudiantara dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI oleh Advokat Cinta Tanah Air atau ACTA pada Jumat (1/2/2019) 15.00 WIB. Rudiantara dilaporkan atas dugaan tindakan pelanggaran pemilu terkait video viral # YangGajiKamuSiapa .
ACTA melaporkan Rudiantara dengan dugaan melanggar 3 pasal, yakni pasal 282 jo 283 ayat (1) dan ayat (2) jo. 547 UU no 7 tahun 2017 tentang pemilu (UU Pemilu) dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda maksimal Rp 36 juta.
Anggota tim ACTA Nurhayati berharap Bawaslu bisa menindaklajuti dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Rudiantara terkait viral #YangGajiKamuSiapa. Ia juga berharap menteri di bawah pemerintahan Joko Widodo saat ini harus netral.
"Ini sangat tidak fair sekali, di sini alat-alat yang digunakan adalah alat pemerintahan, biaya negara, beliau pun sebagai menteri seharusnya netral, tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon, harusnya pure, kalau sedang sosialisasi stiker pamflet atau apapun itu jangan menggiring harus ke 01 atau 02," kata Nurhayati di Kantor Bawaslu RI, Jumat (1/2/2019).
Sebagaimana diketahui, Rudiantara sempat membuat heboh sosial media hingga viral #YangGajiKamuSiapa. Dalam sebuah video, dirinya sempat meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memilih diantara dua stiker sosialisasi Pemilu 2019. Saat ASN itu memilih stiker nomor dua, Rudiantara malah bertanya 'yang gaji Ibu siapa sekarang?'.
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan, Rudiantara meminta seorang ibu yang tidak diketahui namanya itu untuk memilih di antara dua stiker sosialisasi Pemilu 2019. Setelah sang Ibu memilih salah satu Paslon, Menkominfo pun memberikan pertanyaan.
Berita Terkait
- 
            
              Ikut Deklarasi Dukung Jokowi, Wakil Walkot Semarang Dicecar 24 Pertanyaan
- 
            
              Kang Emil: Hanya Orang Iseng yang Laporkan Saya ke Bawaslu
- 
            
              Pulang dari Garut, Ridwan Kamil Dilaporkan ke Bawaslu Gara-gara Ini
- 
            
              Kotak Suara Rusak, Ketua KPU: Enggak Apa-apa, Diganti Pakai Uang Negara
- 
            
              #YangGajiKamuSiapa, Bawaslu Belum Mau Periksa Menkominfo Rudiantara
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM