Suara.com - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) lakukan penjaminan kesehatan dan keamanan terhadap limbah produk pertanian yang diminati pasar ekspor yakni Palm Kernel Expeler (PKE) dan Copra Expeller (Copex).
Sebanyak 6.850 MT limbah asal Manado inipun siap dikirim ke Korea Selatan. Sebelumnya, komoditas senilai Rp 17 Miliar tersebut diawasi oleh petugas karantina Manado dan diberikan perlakuan fumigasi dengan PH3 (Phostoxin) sesuai persyaratan phytosanitary dari negara tujuan. "Ini sangat perlu kita dorong, pastikan persyaratan karantina negara tujuan sudah dipenuhi, ini adalah limbah yang jadi berkah," kata Ali Jamil, Kepala Badan Karantina Pertanian saat lepas ekspor di Pelabuhan Laut Bitung, Sulawesi Utara.
PKE atau Palm Kernel Expeller adalah bungkil kelapa sawit, sedangkan Copex atau Copra Expeller adalah bungkil kelapa. Limbah tersebut akan dimanfaatkan untuk pakan ternak. Karantina memastikan bahwa produk ekspor tersebut bebas dari hama atau serangga yang menjadi target negara tujuan.
Barantan mencatat nilai nasional ekspor kedua komoditas tersebut senilai Rp 1,12 Triliun pada periode 2018 hingga awal Januari 2019. Sedangkan di Sulawesi Utara sendiri ekspor komoditas pertanian pada 2018 mencapai Rp 106,7 Miliar dengan negara tujuan ekspor antara lain India, Korea Selatan, China, Belanda dan Vietnam. Berbagai komoditas ekspor unggulan dari Sulut diantaranya bungkil kelapa, minyak sawit, ampas sawit, minyak kelapa dan tepung kelapa. "Potensinya ekspor disini besar, kita dorong bersama terutama komoditas non migas," ungkap Jamil.
Menurutnya, perdagangan antar negara saat ini tidak lagi dibatasi oleh tarif, komponen utama yang menjadi rujukan internasional yaitu non tariff barriers atau hambatan non tarif salah satunya adalah persyaratan sanitary and phytosanitary (SPS) atau persyaratan kesehatan karantina oleh negara tujuan ekspor.
Selain memberikan jaminan kesehatan, karantina juga melakukan akselerasi atau percepatan ekspor melalui sistem pemeriksaan di Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT ), yaitu pemeriksaan yang dilakukan langsung dilokasi gudang, sehingga dapat memangkas waktu proses dan biaya ekspor. Lokasi IKT sendiri tentunya sudah dilakukan penilaian oleh tim teknis karantina agar memenuhi standar lokasi pemeriksaan karantina.
Dalam acara tersebut, Jamil juga mengajak instansi dan para eksportir untuk bergabung dalam program Agro Gemilang (Ayo Galakkan Ekspor Pertanian, Generasi Millenial Bangsa), terutama bagi para kaum muda yang ada di Sulut. Barantan siap memberikan pelatihan SPS guna pemenuhan persyaratan ekspor.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyaksikan penyerahhan surat keputusan IKT pada 8 perusahaan yang sudah dinilai. Jamil berharap adanya IKT dapat menambah semangat eksportasi komoditas pertanian yang ada. "Pokoknya kita permudah, nggak ada yang dipersulit, laporkan kalau ada yang mempersulit, ya," pungkasnya.
Baca Juga: Kementan Minta Pejabat Daerah Sukseskan Program Pemerintah
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah