Suara.com - Seorang PNS berinisial K (56), warga Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur melaporkan tindak pemerasan oleh wartawan gadungan bernama Puji Cahyono alias Hendra. PNS tersebut bahkan sudah mentransfer uang sebesar Rp 40 juta.
Kapolres Blitar Kota AKBP Adewira Negara Siregar mengatakan, tersangka Puji sebenarnya meminta korban agar menyerahkan uang sebesar Rp 80 juta. Namun, korban baru memberikan Rp 40 juta melalui setor tunai.
Karena korban baru memberikan setengah dari dana yang diminta, tersangka Puji terus meneror dan menekan korban melalui telepon dan SMS. Tak tahan dengan teror pelaku, korban akhirnya melapor ke polisi.
"Dari laporan korban berinisial K inilah polisi segera bergerak dan menangkap tersangka Puji alias Hendra ini pekan lalu," ujar AKBP Adewira Negara Siregar dalam konferensi pers di Mapolres Blitar Kota, Selasa (19/2).
Atas ulahnya itu, Puji kini meringkuk di tahanan Mapolres Blitar Kota. Sedangkan rekan tersangka yang bernama Amirul masih buron. Dari tangan tersangka, polisi menyita beberapa barang bukti, antara lain berupa ID Card, beberapa eksemplar tabloid "Metro Indonesia", uang tunai Rp 4 juta dan buku tabungan.
Kepada penyidik, Puji mengaku telah melakukan pemerasan terhadap 30 korban.
Adewira menjelaskan, Puji dan rekannya mencari korbannya dengan cara mangkal di sekitar hotel dan tempat hiburan.
Sementara terkait korban K, Puji awalnya memotret korban K yang sedang keluar dari Hotel Grand Mansion Blitar. Lalu Puji dan rekannya membuntuti mobil korban, kemudian meminta nomor telepon korban dengan alasan untuk keperluan tertentu.
Melalui telepon, lantas Puji memberi tahu korban bahwa dia memiliki foto-foto korban K keluar dari hotel yang akan dijadikan bukti adanya perselingkuhan korban dengan wanita lain. Puji lantas meminta korban K menyerahkan dana Rp 80 juta atau dia akan mengunggah foto-foto tersebut ke media sosial dan juga memuatnya di tabloid "Metro Indonesia", yang merupakan media abal-abal milik tersangka.
Baca Juga: Ditanya Sikap Jokowi Soal Aksi Kamisan, Begini Respons TKN
Selain mengejar Amirul yang buron, polisi juga membuka kemungkinan bahwa Puji dan kawan-kawannya bekerja sebagai sebuah komplotan. Di mana dalam pengakuan Puji, tabloid abal-abal itu dicetak di Surabaya.
Kontributor : Asip Agus Hasani
Berita Terkait
-
Modal Foto di Hotel, Wartawan Abal-abal Peras PNS Hingga Puluhan Juta
-
Gunung Bromo Erupsi, Tinggi Abu Capai 600 Meter
-
Gempa 5,9 SR Guncang Pesisir Selatan Jawa Timur
-
Imam Masjid Bantai Istri dan Bayi Gara-gara Dilarang Merokok
-
Usai Bunuh Istri dan Bayi karena Dilarang Merokok, Nardi Bugil Sembari Azan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Eks Pejabat Pertamina Sebut jika Terminal OTM Setop Beroperasi, Distribusi Energi Terganggu
-
Eks Pejabat Pertamina Akui Tak Punya Bukti, Intervensi Riza Chalid Ternyata Cuma Asumsi
-
Studi Ungkap Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sejak Awal Tak Layak: Pelajaran Mahal untuk Indonesia
-
Data Kelam Amnesty International: 5.538 Korban Kekerasan Aparat di Tahun Pertama Prabowo
-
Amnesty Catat Peningkatan Pelanggaran HAM di Era Prabowo-Gibran, Korban Terbanyak Jurnalis
-
Terungkap di Sidang: 'Utusan' Riza Chalid Datangi Rumah Direktur Pertamina
-
Anggaran Bansos 2025 Meningkat Drastis Jadi Rp110 Triliun, Sasar Jutaan Penerima Baru
-
Bukan Pidato Biasa, Bahlil 'Roasting' Tipis-tipis Petinggi Golkar Pakai Gaya Prabowo
-
Di Balik Layar Kementerian Haji dan Umrah, Presiden Prabowo Ungkap Alasan Sebenarnya
-
Ridwan Kamil Tutup Pintu Damai! Lisa Mariana Terancam Dipenjara?