Suara.com - Konsorsium Jepang, Taizo Yamamoto dan Sekio Shiraishi dari Eco Support Co. Ltd melakukan kunjungan ke Indonesia. Kunjungan ini merupakan langkah strategis dalam rangka meningkatkan kerjasama penelitian dan pengembangan bahan bakar gas, cair dan padat berbahan biomassa kelapa sawit.
Dalam kesempatan tersebut, keduanya menyampaikan laporan penelitian dengan tema "Solution against Global Warming: Cooperation Plan between Japan and Indonesia on Palm Farms Resources". Laporan dalam bentuk seminar ini digelar di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PTPN II dan PPKS Medan.
Atase Pertanian Indonesia, Sri Nuryanti, mengatakan acara ini dihadiri oleh sebanyak 80 orang dari kalangan akademisi, peneliti, pelaku usaha perkebunan kelapa sawit, termasuk Direktorat Jenderal Perkebunan dan Biro Kerjasama Luar Negeri Kementan.
"Nah, yang menjadi daya tarik Eco Support adalah soal teknologi Sustainable Gas Turbine Combined Cycle (S-GTCC) yang telah dipatenkan dan juga digunakan di Universal Studio Osaka, Jepang," katanya, Jumat (22/2/2019).
Nuryanti mengatakan, selanjutnya BPPT akan melakukan penandatanganan Letter of Intent (LOI) dengan pihak Eco Support sebagai bentuk kesepahaman yang menjadi landasan kerjasama penelitian dan pengembangan serta pendidikan dan pelatihan dalam industri sawit yang diselenggarakan kedua pihak di masa yang akan datang.
"Jadi, kedepan BPPT akan bertindak sebagai supervisor untuk kerjasama dari ketiga pihak tersebut. Rencananya LOI ini akan ditandatangani pada akhir bulan Februari. Selanjutnya Eco Support akan menyelenggarakan simposium dengan tema kelapa sawit di Osaka pada minggu kedua bulan Maret," jelasnya.
Selanjutnya, rangkaian acara diisi dengan seminar Focus Group Discussion (FGD) yang akan diselenggarakan pada bulan April mendatang. Penyelenggaraan ini bertujuan untuk penajaman pemahaman para pemerhati energi di Jepang melalui seminar di Osaka dan di KBRI Tokyo.
"Eco Support dan Japan Engineering Federation akan melakukan review hasil FGD dan serangkaian seminar yang diselenggarakan lalu bertandang ke Indonesia untuk melakukan aksi nyata memberi dukungan pada kerjasama dengan PTPN II dan PPKS," katanya.
Nuryanti menambahkan, teknologi pembangkit energi bebas limbah dan berbahan baku sawit ini rencananya akan dipresentasikan tim konsorsium Jepang dalam G20 Summit Conference di Osaka pada tanggal 28 hingga 29 Juni 2019.
Baca Juga: Demi Lingkungan dan Manusia, Kementan Atur Peredaran Pestisida
"G20 Summit Conference ini akan mengusung tema Appeal Chance for S-GTCC: Design to the Future Society where Life Sparkles," papar Nuryanti.
Potensi Pasar Tepung Pisang
Disisi lain, Indonesia juga mendapat angin segar, terutama pada sektor investasi Agribisnis pisang. Hal ini terlihat pada kunjungan manajemen Joint Company Research Institute yang diwakili Kato Yosuke.
"Kedatangan Kato bermaksud untuk memperoleh informasi investasi di Indonesia, khususnya pada bidang hortikultura. Kato memerlukan lahan untuk membudidayakan tanaman pisang kepok dan juga mendirikan pabrik pengolahan tepung pisang dengan kapasitas produksi 10 ton/bulan," ujar Nuryanti.
Untuk mencukupi permintaan itu, setidaknya diperlukan pisang segar sebanyak 50 hingga 60 ton/bulan. Nantinya, tepung pisang ini akan diekspor ke Jepang.
"Ijin ekspor tepung pisang asal Indonesia ke Jepang sudah kami peroleh, sehingga rencana investasi ini akan memperluas akses pasar produk tepung pisang asal Indonesia ke Jepang," katanya.
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!