Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Pipin Sopian menganggap polisi masih tebang pilih terkait penanganan pelaporan kasus tindak pidana. Hal ini menyusul tindakan polisi yang penangkapan terhadap tiga orang emak-emak terkait kasus dugaan penyebaran kampanye hitam terhadap pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang viral di media sosial.
Menurutnya, sikap tebang pilih itu terlihat lantaran polisi lebih sigap mengusut kasus fitnah yang ditujukkan kepada Jokowi ketimbang capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Dia pun menagih soal laporan kasus hoaks yang disebarkan kalau Prabowo menang di Pilpres 2019 akan memperluas radikalisme.
“Radikalis fundamentalis akan memimpin di Indonesia. Wahabi akan memimpin di Indonesia. itu adalah fitnah yang sungguh kejam,” ujarnya di Prabowo – Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).
Ketua DPP PKS itu pun mengaku kecewa lantaran laporan kasus hoaks tersebut tidak diproses secara tuntas oleh aparat kepolisian. Belum lagi adanya laporan yang dilakukan oleh dirinya untuk politikus PSI Guntur Romli yang dinilai sudah menghina Persaudaraan Alumni (212) pun tidak memilliki kejelasan.
“Kenapa ketika yang melakukan potensi dugaan hoaks itu adalah dari para pihak pendukung 02 kemudian langsung di proses,” kata dia.
Dia pun mengharapkan polisi juga bisa mengusut tuntas laporan kasus hoaks yang diduga untuk mendiskreditkan Prabowo di Pilpres 2019.
"Bagi kami yang paling penting hukum harus tegak bagi siapapun. kalau itu misalnya memang ada semacam hoaks, fitnah yang disampaikan," kata dia.
Berita Terkait
-
Gara-gara Rewel, Bayi Siti Diinjak-injak Berondongnya sampai Tewas
-
Kapolda Janji Cari Polisi Penganiaya Warga karena Dituduh Perkosa Bidan
-
Selain Perkosa Kakak yang Difabel, Sang Adik Pernah Cabuli Kambing Tetangga
-
Korban Incest, Perempuan Difabel Ini Sudah 120 Kali Disetubuhi Kakaknya
-
Haris Dianiaya Polisi karena Dituduh Perkosa Bidan, Ini Curhatan Ayah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen