Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi menganggap Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto merupakan calon pemimpin yang akan memanfaatkan kekuasaan untuk melakukan intervensi hukum. Pernyataan Dedek sekaligus menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut akan menjemput Imam Besar FPI Rizieq Shihab dan membebaskan ulama yang dinilai sebagai korban kriminalisasi.
Dedek mengatakan, makna kriminalisasi belakang ini kerap dipelintir oleh kubu Prabowo - Sandiaga. Seakan-akan, kata Dedek, hukum diperlakukan sesuai kebutuhan politik kubu Prabowo.
"Hukum seharusnya melihat setiap kasus secara proporsional, bukan semau-maunya elit politik, sehingga kelompok mereka yang diduga melakukan tindak kriminal maka disebut kriminalisasi," tutur Dedek saat dihubungi Suara.com, Rabu (27/2/2019).
Terkait hal itu, Dedek juga menyarankan kubu Prabowo untuk belajar hukum. Dedek kemudian menilai janji-janji Prabowo tersebut hanyalah bentuk jualan politik untuk mendulang suara di Pemilu 2019.
"Saya kira itu cuma jualan politik saja untuk meraup suara orang dengan membibit kebencian," ucapnya.
Sebelumnya Prabowo mengungkapkan akan menjemput Rizieq Shihab dengan pesawat pribadinya jika dirinya menang di Pemilihan Presiden 2019. Prabowo menilai selama ini Habib Rizieq telah dizalimi oleh pihak yang tidak menyukainya.
"Dalam ijtima yang ke dua saya sudah mengatakan, begitu saya menang saya akan mengembalikan Habib Rizieq Shihab kembali. Saya akan kirim pesawat saya sendiri untuk menjemput beliau. Beliau di fitnah dan dizalimi," kata Prabowo.
Selain itu Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menegaskan akan membela dan membebaskan tokoh masyarakat juga emak-emak yang dipersekusi hingga dijebloskan ke penjara.
"Semua ulama yang didzolimi, semua ulama yang di persekusi akan kita bela akan kita bebaskan. Emak-emak yang ditahan juga akan kita bela akan kita bebaskan," pungkasnya.
Baca Juga: Panik Ada Kebakaran, Ratusan Pasien RSSA Malang Berhamburan ke Luar Gedung
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
Terkini
-
Transjakarta Tabrak Toko Akibat Sopir Kurang Konsentrasi, Satu Orang Luka-luka
-
SBY Bicara soal Demo 10 Hari Terakhir: Menyadarkan Kita Harus Jaga Dialog dan Kebersamaan
-
Kekayaan Bos Gudang Garam Terjun Bebas, Video Badai PHK Massal Viral!
-
Deodoran hingga Celana Dalam Delpedro Nyaris Disita Polisi, Lokataru: Upaya Cari-cari Kesalahan!
-
Geger Jaket Berisi Ratusan Butir Peluru di Sentani Jayapura, Siapa Pemiliknya?
-
Dikenal Licin, Buronan Asal Maroko Kasus Penculikan Anak Tertangkap usai Sembunyi di Jakarta
-
Prabowo Pertahankan Kapolri usai Ramai Desakan Mundur, Begini Kata Analis
-
Icang, Korban Congkel Mata di Bogor Meninggal Dunia
-
Gibran Dikritik Habis: Sibuk Bagi Sembako, Padahal Aksi Demonstrasi Memanas
-
Wajib Skrining BPJS Kesehatan Mulai September 2025, Ini Tujuan dan Caranya