Suara.com - Seorang perempuan di Jorong Balai Labuah Bawah Nagari, Lima Kaum, Kecamatan Lima Kaum Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat tewas usai dibunuh suami sirinya. Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Jumat (1/3/2019) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB.
Dikutip Covesia.com (jaringan Suara.com) dari laman Padangmedia.com, peristiwa sadis itu bermula dari perselisihan antara pelaku (MJ) dengan korban (S) 40 tahun. Korban menuntut suami sirinya itu menikahinya secara resmi agar status perkawinannya tercatat di kantor urusan agama.
Korban juga mengancam akan meninggalkan pelaku bila tidak menikahinya secara resmi. Pelaku kemudian merasa tidak menerima dan mengancam akan membunuh dan membakar rumah korban.
Menurut keterangan Bayu Dwinata yang merupakan pemilik rumah, pada Kamis (28/2/2019) pukul 23.15 WIB, korban sedang beristirahat bersama anak dan keponakannya serta saksi yang sedang bekerja di rumah tersebut.
Kemudian, saksi melihat ada api yang menyambar dari dinding rumahnya yang terbuat dari kayu.
Tidak lama kemudian, pelaku membuka pintu rumah tersebut secara paksa dan langsung menarik korban hingga terjatuh ke luar rumah.
Pada saat korban terjatuh, pelaku langsung menikam korban pada bagian perut. Melihat hal tersebut, saksi langsung masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan keponakannya.
Seorang saksi lain, Hen mengaku melihat pelaku beserta korban tergeletak di halaman rumah warga. Saat itu, pelaku memegang pisau sambil menyayat tangannya.
Karena sudah banyak warga ramai berdatangan, pelaku langsung melarikan diri ke arah belakang rumah korban.
Baca Juga: Izin Main Sepeda, Siswa SMP Hilang Digulung Ombak Pantai Padang
Setelah terlapor tidak ada di lokasi, Hen beserta warga mencoba menolong korban untuk dibawa ke RSUD Tanah Datar. Namun, sekitar pukul 01.00 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.
Setelah dilakukan pencarian oleh polisi dan warga setempat, pelaku ditemukan berada di tengah sawah berjarak 200 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan pingsan.
Ia memegang pisau dan tangan sebelah kiri mengalami luka sayat. Terlapor kemudian dibawa polisi ke rumah sakit setempat.
Berita Terkait
-
Dilarang Poligami, Muhammad Jaini Bunuh Istrinya Sendiri
-
Sering Di-bully sampai Diludahi, Huda Bunuh Temannya
-
Edian Saputra Tega Bunuh Ibu Kandungnya yang Sedang Mencuci
-
Tabrak Pejalan Kaki Tewaskan 6 Orang, Warga Australia Dihukum Seumur Hidup
-
Tisu Makan Jadi Kunci Terkuaknya Kasus Pembunuhan 26 Tahun Silam
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan