Suara.com - Pemerintah Venezuela memberikan waktu selama 72 jam bagi diplomat Amerika Serikat untuk meninggalkan negara itu.
"Staf diplomatik harus meninggalkan Venezuela dalam 72 jam ke depan," kata Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza via Twitter seperti dilansir dari kantor berita Anadolu, Rabu (13/3/2019).
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan, jika AS ingin memperbaiki hubungan dengan Venezuela, maka hanya bisa dilakukan melalui PBB.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah Washington menarik staf diplomatik yang tersisa dari kedutaan besarnya di Caracas pekan ini.
"Keputusan ini mencerminkan situasi yang memburuk di Venezuela serta mengindikasikan bahwa keberadaan staf diplomatik AS di kedutaan telah menjadi kendala kebijakan AS," cuit Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin.
Venezuela telah diguncang gelombang protes sejak 10 Januari, ketika Presiden Nicolas Maduro dilantik untuk masa jabatan kedua.
Ketegangan pun meningkat ketika Juan Guaido, ketua Majelis Nasional Venezuela, menyatakan dirinya sebagai presiden pada 23 Januari, suatu langkah yang didukung oleh AS dan banyak negara Eropa dan Amerika Latin.
Sementara itu, Turki, Rusia, Iran, Kuba, China, dan Bolivia menyatakan dukungan ke Maduro, yang bertekad memutuskan semua hubungan diplomatik dan politik dengan AS.
Baca Juga: Biadab! Orangutan Dihujani 74 Peluru, Ini Penampakan Kondisinya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Prabowo Terbang ke Jepang, AS, hingga Belanda, Menlu Sugiono Beberkan Agendanya
-
Jokowi Gagas Prabowo - Gibran Kembali Berduet di 2029, Pakar: Nasibnya di Tangan Para "Bos" Parpol
-
Pidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Mengulang Sejarah Perjuangan Diplomasi Prof Sumitro
-
Prabowo Ubah IKN jadi Ibu Kota Politik Dinilai Picu Polemik: Mestinya Tak Perlu Ada Istilah Baru!
-
11 Tahun DPO hingga Lolos Nyaleg, Jejak Litao Pembunuh Anak Ditahan usai Jabat Anggota DPRD
-
Apa Itu Tax Amnesty? Menkeu Purbaya Sebut Tidak Ideal Diterapkan Berulang
-
Sebut Hasil Rekrutmen Damkar Diumumkan Pekan Depan, Pramono: Saya Minta Jangan Terlalu Lama
-
Cinta Segitiga Berdarah di Cilincing: Pemuda 19 Tahun Tewas Ditusuk Mantan Pacar Kekasih!
-
Segera Diadili Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sidang Kopda FH dan Serka N Bakal Digelar Terbuka
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari