Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menolak adanya pembatasan penggunaan media sosial. Hal itu menyusul rencana Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang akan memanggil sejumlah operator media sosial menghadapi masa tenang jelang Pemilu 2019.
"Kita ini negara demokrasi, seharusnya tidak boleh ada sensor maupun upaya yang membatasi kebebasan rakyat dalam menggunakan media selama sesuai dengan aturan yang ada," kata Fadli Zon, usai kegiatan deklarasi dan pembekalan relawan TPS Prabowo-Sandi, di Kota Bogor, Sabtu (23/3/3029).
Wakil Ketua DPRI itu berpendapat, masyarakat berhak untuk menyampaikan pendapatnya salah satunya melalui media sosial. Ia pun menilai dalam hal ini pemerintah dinilai terlalu mengintervensi masyarakat.
"Jangan coba-coba membatasi kebebasan berekspresi dan berpendapat, saya kira masyarakat akan mencari jalannya sendiri jika itu dilakukan. Kalau hanya imbauan, regulasi terkait pelanggaran itu gak ada masalah. Intervensi negara itu ada batasnya, apalagi intervensi pemerintah juga punya konflik home interest di pilpres sekarang," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon menambahkan, media sosial merupakan salah satu bagian dari kemajuan zaman dalam teknilogi informasi dan komunikasi. Oleh karena itu, masyarakat berhak atas penggunaan media sosial sebagai media untuk mendapatkan informasi.
"Jadi saya kira sekarang zaman sudah berubah, tidak bisa seperti dulu lagi yang dilakukan penyamaan infomasi. Informasi-informasi ini adalah haknya masyarakat untuk mendapat keseluruhan," ujar dia.
Sekadar informasi, Kemenkominfo rencananya bakal akan memangil sembilan operator media sosial yaitu Facebook, Twitter, Google, BBM, Line, Bigo Live, Telegram, Live Me, dan Metube. Pemanggilan itu akan membahas penggunaan media sosial menghadapi masa tenang Pemilu pada 14-16 April 2019.
Kontributor : Rambiga
Baca Juga: Bikin Gempar, Mahasiswi di Yogyakarta Ini Ingin Jadi Istri Kedua Sandiaga
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah