Suara.com - Aktivis dan pengamat perkotaan Marco Kusumawijaya menganggap Presiden Jokowi tak pantas mengklaim pembangunan Moda Raya Terpadu atau MRT Jakarta yang akan diresmikan pada hari ini, Minggu (24/3/2019) sebagai prestasinya.
Marco menyebut MRT dibangun oleh beberapa kepala daerah.
Pendiri Rujak Center for Urban Studies (RCUS) itu mengatakan Jokowi telah berbohong dengan mengatakan MRT pembangunan MRT adalah keputusan dirinya bersama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat memimpin DKI Jakarta 2012-2017.
"Saya terus terang mencapai puncak kejijikan karena pernyataan Joko Widodo @jokowi ini. Literel, hampir muntah. Malu dan mual telah salah pilih seorang pembohong akut dan berulang. MRT itu baru...masih banyak saksi hidup, termasuk Gub Fauzi Bowo!" Tulis Marco melalui akun Twitter pribadinya @mkusumawijaya seperti dikutip Suara.com, Minggu (24/3/2019).
Menurut Marco, Jokowi salah, karena kebijakan mengenai pembangunan MRT sudah dimulai sejak era Gubernur DKI sebelumnya Fauzi Bowo yang menginisiasi kaiian bersama Japan International Cooperation Agency (JICA)
"Fauzi Bowo memulai kajian, menanda tangani kontrak dengan JICA, siapkan/revisi berbagai aturan yang perlu, membentuk PT MRT, meresmikan persiapan pembangunan. Dari awal dia siapkan itu sampai sekarang jadwalnya tepat, meskipun sempat tertunda karena Jokowi masalahkan tarif," jelas Marco.
Sebelumnya Jokowi menyebutkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah rekan politiknya yang turut berjasa dalam pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Pasalnya, Jokowi sempat berduet dengan Ahok saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Negara besar sebesar Indonesia ini masa baru punya MRT sekarang? Itu pun, putusan politiknya kita putuskan saat saya jadi gubernur saat itu, dengan Pak Ahok," ujar Jokowi saat berpidato dalam deklarasi 10 ribu pengusaha untuk Jokowi - Maruf di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2019) malam.
Baca Juga: Gara-Gara Saling Olok, Penjaga Warung Dikeroyok Delapan Pemuda
Jokowi menyebut sudah 30 tahun silam MRT diajukan, namun tidak diputuskan oleh gubernur sebelumnya dengan alasan tidak memberikan keuntungan.
"Yang namanya MRT kenapa sampai 30 tahun tidak diputuskan? Karena yang dipikirkan gubernur hanya untung rugi," katanya.
Untuk diketahui, pada tahun 2005, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional.
Berangkat dari kejelasan tersebut, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai bergerak dan saling berbagi tanggung jawab.
Kemudian dibentuklah PT Mass Rapid Transit Jakarta (PT MRT Jakarta) pada tanggal 17 Juni 2008 dengan saham terbesar dipegang oleh Pemprov DKI saat dipimpin oleh Gubernur Fauzi Bowo.
PT MRT menjalin kerjasama dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang kemudian merger menjadi JICA sebagai tim penilai dari JBIC selaku pemberi pinjaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'