Suara.com - Viralnya video Cawapres Nomor Urut 01 Maruf Amin yang menyebut "Ahok harus kita habisi" ikut dikomentari Putri Amien Rais, Hanum Salsabila Rais.
Bahkan, menurut Caleg DPRD DI Yogyakarta dari PAN ini, diksi yang digunakan Mantan Rais Aam PB NU tersebut berpotensi memecah belah bangsa.
Video tersebut tengah viral di media sosial. Hanum yang melihat video itu kaget melihat sosok Maruf yang menunjukkan gestur berbeda saat membicarakan Ahok.
"Waduh ustadz itu sampai mengepalkan tinju. Bahasanya sangat memecah belah," kata Hanum Rais melalui akun Twitternya @hanumrais pada Rabu (3/4/2019).
Maruf Amin dalam video tersebut menyebut Ahok sebagai sumber konflik. Dirinya juga menyebut kalau Ahok harus dihabisi. Hanum pun tidak setuju dengan kata yang diucapkan Maruf.
Hanum berpendapat kalau Ahok masih satu saudara bangsa Indonesia meskipun berbeda arah politiknya.
"Saya tak setuju kalau bahasanya ‘dihabisi’. Pak Ahok tetap saudara kita juga meski tak sama afiliasi politiknya," pungkasnya.
Untuk diketahui, Calon Wakil Presiden pasangan Jokowi, Maruf Amin, tidak membantah bicara "Ahok harus kita habisi" dalam video viral yang belum lama ini beredar.
Bahkan, Maruf Amin sempat bicara jika Ahok adalah sumber masalah/konflik.
Baca Juga: Komisi IV DPR Dukung Mura Jadi Sentra Perikanan Sumsel
Maruf Amin bercerita, sebelum bicara itu, dia didatangi beberapa pemuka agama Islam atau ustadz untuk mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden.
Sejumlah ustaz tersebut berkaca dari pengalaman Anies dapat mengalahkan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta, tahun 2016.
"Waktu itu, beberapa ustadz ngajak saya untuk mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden," kata Maruf Amin, usai menghadiri kegiatan Dialog Cawapres KH Maruf Amin dengan Pesantren Kampung se-Priangan Timur di Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).
"Saya tidak setuju. Saya bilang, Ahok itu waktu itu saya menggunakan istilah sumber konflik. Konflik muncul karena Ahok," katanya.
Menurut Maruf Amin, kalau Ahok harus dicegah, tapi kalau Joko Widodo berbeda.
"Pak Jokowi tidak (seperti Ahok). Makanya saya cenderung mendukung Pak Jokowi, ketimbang Anies. Sekarang waktunya Pak Jokowi," katanya.
Berita Terkait
-
Video Maruf Amin Sebut 'Habisi Ahok' Viral, Ferdinand: Kasihan Ahoker
-
Viral Video Ahok Harus Kita Habisi, Maruf Amin: Konflik Muncul karena Ahok
-
Bela Ahok, Cuitan Hanum Rais Disamakan Jubir PSI dengan People Power
-
Kuras Emosi, Ini 4 Perilaku Amien Rais yang Luput dari Mata Publik
-
Hanum Sebar Video Kebiasaan Amien Rais yang Tak Diketahui Publik
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra
-
Kemendagri Kirim 1.054 Praja IPDN ke Aceh untuk Pulihkan Desa Terdampak Bencana
-
Profil Amal Said, Dosen Viral Ludahi Pegawai Kasir Terancam Dipenjara
-
Bundaran HI Siap Sambut Tahun Baru 2026, Panggung Hampir Selesai
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Kecelakaan Beruntun di Tol Dalam Kota, Arus Arah Slipi Macet Panjang hingga 4 Kilometer!
-
Bukti Kehadiran Negara, Kemen PU Turun Langsung Bersihkan Pesantren Darul Mukhlisin
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Singgung Sila ke-4: Pilkada Lewat DPRD Layak Dikaji dan Konstitusional
-
KPK Sebut Penyidikan Kasus Haji Segera Rampung, Bagaimana Nasib Gus Yaqut hingga Bos Maktour?