Suara.com - Warga penampungan Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara mengaku kecewa kala melihat hasil hitung cepat pemilihan presiden sementara, Rabu (17/4/2019), hari ini.
"Sudah, sudah lihat, lemas saya," kata salah satu warga Kampung Aquarium Nur Aima sambil memegangi mulutnya.
Nur terlihat kecewa dan sedih saat ditemui di bilik penampungan sambil menonton siaran langsung hasil hitung cepat dari televisi, matanya pun berkaca-kaca.
Wanita yang telah 15 tahun tinggal di Kampung Aquarium ini mengaku takut apabila pasangan calon (paslon) Prabowo-Sandiaga tidak terpilih maka tempat penampungannya akan dibongkar kembali.
Warga Kampung Aquarium sempat digusur pada 11 April 2016. Sebagian warga keluar dan mencari tempat tinggal lain, separuh lagi tetap bertahan di penampungan hingga saat ini dan bekerja sebagai buruh pabrik, nelayan, penjual makanan dan minuman untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Dari hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) 040 Kampung Aquarium, paslon Prabowo-Sandi memang unggul jauh, yaitu meraih 163 suara sedangkan paslon Jokowi-Ma’ruf meraih 32 suara.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), hasil perhitungan cepat sampai pukul 17.22 WIB, paslon Jokowi-Ma’ruf meraih suara sebanyak 55,27 persen, sedangkan paslon Prabowo-Sandi meraih 44,73 persen suara.
Dari hasil hitung cepat itu, warga lain bernama Atik mengaku sangat kecewa jika nantinya Prabowo tak terpilih menjadi presiden.
"Iya saya sudah dengar, aduh pusing, kami yang tinggal di penampungan di sini sangat, sangat, sangat kecewa kalau Prabowo tidak terpilih," tutur Atik.
Baca Juga: Arie Untung Bereaksi Nomor HP UAS Dibajak Kirim Pesan Pilih Jokowi
Atik yang sudah 30 tahun tinggal di Kampung Aquarium mengaku sangat trauma apabila tempat tinggalnya harus dibongkar atau digusur kembali.
Selain Nur dan Atik, ada pula Suratman. Ia mengaku kecewa, namun katanya, siapa pun yang terpilih nanti ia berharap tidak akan menelantarkan warga Kampung Aquarium.
"Kalau dibilang kecewa ya sebenarnya kecewa, tapi ya mau diapakan lagi, semoga saja nantinya kami lebih diperhatikan," ujar Suratman.
Sama seperti Suratman, Atik mengatakan bagaimana pun hasilnya nanti tidak akan bisa diubah lagi, ia berharap presiden yang terpilih nantinya dapat memperhatikan warga Kampung Akuarium. (Antara).
Berita Terkait
-
Soal Pilihan Capres, Raffi Ahmad Tak Mau Paksa Nagita Slavina
-
Di Beirut, Jokowi - Maruf Amin Kalahkan Prabowo - Sandiaga
-
Tuding Kubu Jokowi Curang, Fahri Hamzah Protes ke KPU dan Bawaslu
-
Puluhan Purnawirawan TNI Deklarasikan Kemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin
-
Pencoblosan Pemilu 2019 di 704 TPS Papua Ditunda
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru