Suara.com - Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf, Lukman Edy menyatakan pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga dari ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meningal dunia saat mengawal surat suara di Pemilu 2019.
Lukman menuturkan nantinya setiap keluarga anggota KPPS mendapat Rp 2 Juta per orang.
"Saya sudah mengajukan usulan kepada Pak Erick nanti sekitar Rp 2 juta per orang," ujar Lukman di Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Berdasarkan data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (25/4) kemarin menunjukan sebanyak 225 petugas KPPS di beberapa daerah di Indonesia meninggal dunia karena kelelahan saat bertugas di Pemilu 2019.
Data tersebut tiap harinya terus meningkat dari sebelumnya 144 orang dinyatakan meninggal dunia. Lukman menuturkan dirinya sudah berkomunikasi dengan Ketua TKN Jokowi - Maruf, Erick Thohir untuk mengkoordinir pengumpulan sumbangan dari internal TKN.
Nantinya sumbangan tersebut akan diserahkan kepada KPU menunggu kedatangan Erick Thohir
"Kami sudah komunikasi dengan Pak Erick, akan mengkoordinir langsung pengumpulan sumbangan-sumbangan diinternal TKN. Kemudian ini TKN nanti beberapa orang ramai-ramai akan datang ke KPU, mungkin satu-dua hari ke depan menunggu Pak Erick pulang dari luar kota. Kemudian kami akan serahkan secara resmi kepada KPU untuk diteruskan kepada 225 petugas KPPS yang ada di lapangan. Sekaligus ingin meninjau warroom-nya KPU," kata dia.
Saksi dari Jokowi - Maruf yang meninggal di Arab Saudi
Tak hanya itu, Lukman menuturkan salah satu saksi Jokowi-Ma'ruf juga meninggal saat bertugas di Jeddah, Arab Saudi yakni Bahriman Bin Sumadi.
Baca Juga: Update KPU: 230 Petugas KPPS Meninggal karena Kelelahan dan 1.671 Sakit
Lukman menuturkan Bahriman bertugas sebagai saksi sejak tanggal 17 April 2019.
"Beliau meninggalkan seorang istri yang sedang hamil tua, dan beliau bekerja saksi semenjak penghitungan di luar negeri tanggal 17 itu, sampai jam 08.00 pagi beliau standby, menjadi saksi kami. Dan selesai jam 08.00 pagi langsung dibawa ke rumah sakit Jeddah, RS King Fahd Jeddah di ruang ICU sampai Kamis pagi. Kemudian Kamis itu jam 17.00 sore beliau meninggalkan kita semua," tutur Lukman.
Karena itu, pihaknya juga akan memberikan santunan kepada istri Bahriman yang kini tengah hamil tua.
"Kami Direktorat saksi sudah memutuskan kepada TKN iuran untuk memberikan santunan yang layak kepada istri beliau yang sedang hamil tua yang insyaAllh nanti akan pulang ke Indonesia. Mudah-mudahan tidak ada lagi, kami baru dapat satu laporan itu," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Kamis (25/4/2019) kemarin menunjukan sebanyak 225 petugas KPPS di beberapa daerah di Indonesia meninggal dunia karena kelelahan saat bertugas di Pemilu 2019. Data tersebut tiap harinya terus meningkat dari sebelumnya 144 orang dinyatakan meninggal dunia.
Komisioner KPU Viryan Aziz menuturkan, hingga pukul 18.00 WIB total sebanyak 225 orang petugas dikabarkan meninggal dunia dan 1.470 orang dikabarkan sakit. Adapun, kata Viryan, jumlah tersebut tersebar di 33 provinsi.
Berita Terkait
-
KPU di Malang Raya Belum Tahu Instruksi Salat Gaib Doakan KPPS Meninggal
-
KPU Jawa Timur Gelar Salat Gaib untuk Pahlawan Demokrasi yang Meninggal
-
Pemprov Jateng Beri Santunan Rp 10 Juta Untuk Ahli Waris Pahlawan Demokrasi
-
Doa Salat Gaib di Masjid Agung Jawa Tengah untuk KPPS: Jaga Kerukunan
-
Sebut BPN Lakukan Demokrasi Ugal-ugalan, TKN Kasihan pada Prabowo
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan
-
Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak