Suara.com - Sebanyak 1.539 warga Jakarta masih mengungsi di sejumlah tempat pengungsian di Ibu Kota. Jumlah tersebut sudah berkurang dari sebelumnya tercatat 2.258 jiwa mengungsi karena rumah mereka terendam banjir.
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, M Ridwan mengatakan jumlah pengungsi berkurang karena banjir telah surut di beberapa lokasi.
"Korban menempati 13 lokasi pengungsian, tiga di antaranya di Jakarta Selatan, dan 10 lokasi di Jakarta Timur," kata Ridwan seperti diberitakan Antara, Sabtu (27/4/2019).
Ridwan menerangkan, saat banjir melanda sejumlah wilayah di Ibu Kota pada Jumat (26/4/2019) pagi, terdapat 43 titik banjir. Namun hingga Sabtu siang berkurang menjadi 17 titik.
Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta pukul 12.00 WIB, banjir masih merendam lima titik di Jakarta Selatan, 11 titik di Jakarta Timur, dan satu lokasi di Jakarta Barat.
Wilayah di Jakarta Selatan yang masih terdampak luapan air Sungai Ciliwung, di antaranya RW 01 Kelurahan Pengadegan, RW 10 Kelurahan Kebon Baru, RW 02 Kelurahan Petogogan, RW 05 dan RW 08 Kelurahan Pondok Pinang.
Sementara itu, titik yang masih terendam banjir di Jakarta Timur, antara lain RW 01, RW 02, RW 03, RW 05, RW 08, RW 12 Kelurahan Cawang, RW 04, RW 05, RW 06, RW 07, RW 08 Kelurahan Kampung Melayu, dan RW 07 di Kelurahan Bidara Cina.
Satu titik yang masih terdampak banjir di Jakarta Barat berada di RW 05 Kelurahan Kedoya Barat.
Baca Juga: Jakarta Kembali Banjir, Solusi Anies Baswedan: Tunggu Akhir Tahun 2019
Berita Terkait
-
Soal Banjir, Bupati Bogor ke Anies Baswedan: Jangan Saling Menyalahkan dong
-
Solusi soal Banjir, Anies Bersabar Tunggu 2 Waduk di Bogor Selesai
-
Detik-detik Bu Imas Tewas Terbawa Arus Ciliwung saat Jakarta Banjir
-
Ibu Imas Tewas Terseret Banjir Jakarta saat Bersihkan Sampah Kali Ciliwung
-
Jakarta Kembali Banjir dan Makan Korban, Ahok Akhirnya Turun Gunung
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu