Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut salah satu solusi dari pemprov untuk mengatasi banjir yang mengepung banyak kawasan di Ibu Kota kekinian, adalah dengan menunggu pembangunan dua bendungan di kawasan Bogor, Jawa Barat.
Bendungan itu merupakan proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Anies mengatakan, bendungan yang akan dibangun di Ciawi dan Sukamahi itu diklaim akan selesai akhir tahun 2019.
"Pada tempat itu (Jakarta) tidak ada hujan sebetulnya. Kita itu menerima air dari hulu, ketika di sana hujannya deras. Itulah yang dikerjakan, yaitu membangun dry dam (bendungan kering) di hulu. Ada dua bendungan Insya Allah selesai tahun ini," kata Anies saat ditemui di Kantor Dinas Teknik, Jakarta Pusat, Jumat (26/4/2019).
Bendungan dengan konsep kering ini diyakini Anies mampu mengontrol volume air dari Bogor yang masuk ke kawasan Jakarta.
"Kalau selesai tahun ini, maka bila terjadi hujan deras di Ciawi, Bogor airnya bisa ditahan. Jadi, datangnya air ke Jakarta tidak melimpah, tapi bisa dikendalikan volume aliran airnya. Maka 30 persen potensi langsung akan turun," jelas Anies.
Karenanya, selama proses pembangunan dua bendungan itu masih berjalan, warga Jakarta masih akan terus menerima air kiriman kalau terjadi hujan deras di Bogor. Pun kalau Jakarta tak hujan bakal tetap banjir.
"Saat ini sebelum selesai, air masih begitu saja datang. Itu titik yang kena limpahan air. Padahal Jakarta kan tidak ada hujan yang luar biasa di sini. Ini adalah contoh situasi banjir karena kiriman dari selatan," ucap Anies.
Pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang masuk dalam 49 proyek bendungan baru pemerintah pusat era Presiden Jokowi itu masih berkutat dalam pembangunan fisik.
Sebab, masih ada yang harus melewati tahap pembebasan lahan, meski proyeknya sudah dimulai sejak 2016.
Baca Juga: Jelang Puasa, Candi Brahu Peninggalan Majapahit Dibersihkan
Sebelumnya, hujan yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya membuat Bendungan Katulampa di Kabupaten Bogor dan Pintu Air Depok, Jawa Barat naik level menjadi Siaga I pada Kamis (25/4/2019) malam.
Akibatnya, pada Jumat hari ini, 17 wilayah di Jakarta tergenang banjir kiriman. Ke-17 wilayah tersebut antara lain di Jakarta Selatan, yakni RW 07 Kel Lenteng Agung; RW 01 Kel Srengseng Sawah; RW 01 Kel Pengadegan; RW 07 Kel Rawajati; dan RW 05, 06, 07, 08 Kel Pejaten Timur.
Ketinggian air banjir di kawasan tersebut rata-rata dari 20 sentimeter sampai 170 cm.
Sementara di wilayah Jakarta Timur, banjir menggenai daerah RW 02, 05, 08 Kelurahan Cawang; RW 05 Kel Balekambang; RW 04, 05, 08 Kelurahan Kampung Melayu, dan RW 07, 11 Bidara Cina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu