Suara.com - Peningkatan kejadian bencana alam pada empat bulan pertama di awal 2019 menyebabkan tingginya korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kejadian bencana periode Januari hingga akhir April 2019 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut, kata dia, cukup signifikan yakni di angka 7,2 persen. Jika pada Januari sampai April 2018 terjadi 1.480 bencana, maka pada periode sama di 2019 ini sudah ada 1.586 bencana.
Bencana tidak hanya meningkat berdasarkan jumlah kejadian atau peristiwa. Melainkan juga terjadi peningkatan sebesar 192 persen dalam hal jumlah korban jiwa yang ditimbulkan.
Sutopo mengemukakan pada empat bulan di awal 2019, tercatat sudah ada 438 orang meninggal akibat bencana. Jumlah tersebut jauh meningkat dibanding empat bulan awal 2018 yang menyebabkam 150 orang tewas.
"Begitu pula korban luka-luka juga mengalami kenaikan 212 persen. Korban luka pada tahun 2018 sebanyak 461 orang sedangkan tahun 2019 sebanyak 1.439 orang," kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019).
Sutopo menjelaskan, 98 persen dari bencana yang terjadi ialah bencana hidrometerologi dan 2 persennya bencana geologi.
Bencana hidrometerologi yang dimaksud ialah seperti bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia semisal banjir dan longsor yang terjadi di Sulawesi Selatan pada (22/1/2019), Sentani, Provinsi Papua pada (16/3/2019), dan Bengkulu pada (27/4/2019).
"Meningkatnya bencana pada tahun 2019 disebabkan adanya pemicu banjir dan longsor yaitu curah hujan yang deras. Kombinasi antara alam dan antropogenik menjadi penyebab utama meningkatnya bencana," kata Sutopo.
Baca Juga: Curah Hujan Ekstrem Penyebab Utama Bencana Banjir Sentani Papua
Berita Terkait
-
Ini Tiga Provinsi Minim Bencana untuk Pemindahan Ibu Kota Versi BNPB
-
JK Saran Ibu Kota Pindah ke Mamuju, BNPB: Itu Daerah Rawan Banjir Bandang
-
Pemindahan Ibu Kota Indonesia Mengerucut ke 3 Wilayah di Kalimantan Ini
-
Hingga Senin Siang, 29 Warga Meninggal Akibat Banjir Bengkulu
-
Akibat Pergeseran Tanah, 150 Warga Gunungbatu Mengungsi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang