Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut ucapan Arief Poyuono merupakan opini pribadi dan bukan mewakili partai yang diketuai Prabowo Subianto. Pernyataan Arief Poyuono yang dimaksud Fadli Zon adalah, Partai Gerindra tidak akan masuk ke dalam parlemen DPR RI periode 2019-2024, karena menolak hasil Pemilu 2019.
Fadli mengatakan pemilihan presiden dengan pemilihan legislatif memiliki jalur yang berbeda. BPN Prabowo - Sandiaga yang selama ini sepakat dengan menolak hasil Pemilu 2019 dikhususkan untuk mengurusi kecurangan-kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019.
Sedangkan untuk urusan Pileg 2019, Fadli menyebutkan bahwa hal itu menjadi bagian dari partai politik.
"Pilpres yan ngurus BPN. Mereka yang ngurus dari berbagai komite dari berbagai parpol. Kalau pileg urusan partai. Beda banget, ya kalau ada perbedaan pendapat ya biasa," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (17/5/2019).
Sebagai petahana, Fadli disebut-sebut berpeluang besar menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Dapil Jabar V. Namun, Fadli membantah apabila Gerindra selama ini tidak peduli dengan kecurangan yang terjadi selama Pileg 2019 karena banyak calegnya yang lolos menjadi anggota dewan.
"Saya rasa enggak dong, enggak. Di pileg ada kecurangan juga. Ada yang menggelembungkan suara, ada yang memindahkan suara, macam-macam," ujarnya.
"Soal pileg meski ada kecurangan tentu ada mekanismenya, jadi enggak masalah. Kecurangannya tentu beda dengan pilpres yang terjadi sebelum, saat, dan setelah," Fadli menambahkan.
Untuk diketahui, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan bahwa partai politik koalisi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tidak akan masuk ke dalam barisan parlemen DPR RI 2019-2024.
Hal itu disebutkan Arief lantaran menyebut kalau terdapat kecurangan dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2019.
Baca Juga: Bukber dengan TNI - Polri, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Terkait Pemilu 2019
"Kita tidak akan masuk dalam parlemen periode 2019-2024 karena hasil pemilu legislatif pun penuh dengan kecurangan juga," kata Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/5/2019).
Berita Terkait
-
Fadli Zon: Makar Itu Bukan People Power, Beda Sekali!
-
Petuah Andi Arief untuk Ulat Bulu dan Buaya Manjat, Sindir Siapa?
-
Sebut Arief Poyuono Ngaco, TKN: Bayar Pajak Bukan untuk Pemerintah Jokowi
-
Arief Ajak Pro Prabowo Tak Bayar Pajak, TKN: Tindakan yang Membangkang
-
Update Real Count KPU Jumat Pagi, Jokowi Unggul 15,83 Juta Suara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
Terkini
-
Polda Undang Keluarga hingga KontraS Jumat Ini, 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Reno dan Farhan?
-
Saya Tanggung Jawab! Prabowo Ambil Alih Utang Whoosh, Sindir Jokowi?
-
Said Didu Curiga Prabowo Cabut 'Taring' Purbaya di Kasus Utang Whoosh: Demi Apa?
-
Tragedi KKN UIN Walisongo: 6 Fakta Pilu Mahasiswa Terseret Arus Sungai Hingga Tewas
-
Uya Kuya Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Kini Aktif Lagi Sebagai Anggota DPR RI
-
Dendam Dipolisikan Kasus Narkoba, Carlos dkk Terancam Hukuman Mati Kasus Penembakan Husein
-
Sidang MKD: Adies Kadir Dinyatakan Tidak Melanggar Kode Etik, Diaktifkan Kembali sebagai Anggota DPR
-
Kronologi Guru di Trenggalek Dihajar Keluarga Murid di Rumahnya, Berawal dari Sita HP Siswi di Kelas
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti