Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf Amin, Abdul Kadir Karding menilai seruan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono untuk tidak membayar pajak merupakan tindakan yang membangkang kepada negara. Kadir mengatakan kewajiban seorang warga negara membayar pajak dan sudah diatur di Undang-undang.
"Bagi saya itu merupakan satu tindakan yang pembangkang terhadap negara, karena kebijakan membayar pajak itu diatur dan merupakan perintah Undang-undang," ujar Karding kepada Suara.com, Jumat (17/5/2019).
Politikus PKB itu menerangkan, seruan Arief Poyuno untuk tidak membayar pajak juga akan menyengsarakan rakyat dan bangsa Indonesia. Terlebih seruan tersebut dengan alasan politik yang tidak jelas, yang dinilainya tidak berdasarkan fakta dan memiliki dasar yang kuat.
"Tidak (mau) membayar pajak itu karena alasan politik, apalgi alasan politiknya tidak jelas, tidak ada fakta dan dasarnya, sekali lagi itu sangat berbahaya," kata Karding.
Karding kemudian berharap seruan Arief Poyuono hanya pernyataan emosional dan tidak sampai ke akar rumput.
Meski demikian, ia menyarankan agar aparat kepolisian menyelidiki, apakah seruan kepada masyarakat untuk tidak membayar pajak apakah masuk kategori pidana atau tidak.
"Saya kira penegak hukum boleh saja meneliti, menyelidiki apakah seruan itu termasuk kategori pidana hukum atau bukan," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Arief Poyuono mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang mendukung Capres dan Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno agar tidak mengakui hasil Pilpres 2019.
Selain itu, Arief juga mengajak agar tidak mengakui pemerintahan hasil pilpres, bila yang menang adalah Jokowi. Salah satu aksi tidak mengakui pemerintahan pemenang Pilpres 2019 itu, kata dia, tidak membayar pajak.
Baca Juga: Politikus Gerindra Ungkap Asal Angka 62 dan 54 Persen yang Diklaim Prabowo
Berita Terkait
-
Waketum Gerindra Serukan Tak Bayar Pajak, KSP: Pendidikan yang Tak Baik
-
Kubu Jokowi Minta Fraksi Gerindra Tak Digaji, Arief Poyuono: Akal Pendek
-
Pemenang Pilpres 2019 Akan Disampaikan KPU Pada 25 Mei
-
Tak Sepakat dengan Arief, Sandi: Pajak Penting, Neraca Dagang Kita Jeblok
-
Bukber dengan TNI - Polri, Jokowi Ucapkan Terima Kasih Terkait Pemilu 2019
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045