Suara.com - Hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau usai digelar pada Minggu (19/5/2019) petang. Dari hasil tersebut, Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno menyapu bersih kemenangan di seluruh kabupaten/kota provinsi tersebut.
Dari hasil tersebut, tercatat Pasangan Prabowo - Sandiaga memeroleh suara 61,26 persen dan mengungguli Pasangan Joko Widodo - Maruf Amin yang hanya memperoleh 38,49 persen suara.
KPU menyatakan jumlah suara sah dalam pemilihan presiden dan wakil presiden di Riau sebanyak 3.224.000, dan ada sebanyak 47.530 suara yang dinyatakan tidak sah. Dari jumlah suara sah, pasangan 02 memperoleh 1.975.287 suara. Sementara itu pasangan 01 memperoleh 1.248.713 suara.
Prabowo menang di seluruh 12 kabupaten/kota di Riau. Kemenangan ini lebih tinggi dibandingkan perolehan Prabowo pada Pilpres 2014 ketika menggandeng Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden.
Total jumlah pemilih di Riau sebanyak 4.186.053 orang, sedangkan jumlah pengguna hak pilih pada Pemilu serentak 2019 sebanyak 3.271.530 orang. Dengan begitu tingkat partisipasi pemilih untuk Pilpres 2019 di Riau mencapai 78,15 persen.
KPU Provinsi Riau sempat terpaksa dua kali menunda pleno rekapitulasi suara Pemilu serentak 2019, karena lamanya pleno di tingkat Kabupaten Bengkalis. Jadwal Pleno rekapitulasi tingkat provinsi sejatinya berlangsung pada 9-11 Mei 2019. Namun, pleno tingkat Kabupaten Bengkalis baru selesai pada Minggu dini hari.
Berikut ini data perolehan suara Pilpres di Riau
1. Kepulauan Meranti
Pasangan 01: 49.625
Pasangan 02: 54.227
2. Kampar
Pasangan 01: 123.274
Pasangan 02: 284.082
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi Suara Pilpres 2019: Prabowo Kalahkan Jokowi di Sulsel
3. Indragiri Hulu
Pasangan 01: 100.569
Pasangan 02: 134.386
4. Bengkalis
Pasangan 01: 137.260
Pasangan 02:179.654
5. Indragiri Hilir
Pasangan 01: 134.433
Pasangan 02: 202.862
6. Pelalawan
Pasangan 01: 83.716
Pasangan 02: 97.660
7. Rokan Hulu
Pasangan 01: 112.839
Pasangan 02: 160.064
8. Rokan Hilir
Pasangan 01: 148.215
Pasangan 02: 165.639
Tag
Berita Terkait
-
Setelah Ketua KPU Kota Bekasi, Giliran Ketua Bawaslu Setempat Juga Tumbang
-
Kalah Telak di Provinsi Jawa Barat, Jokowi Masih Unggul 14,1 Juta Suara
-
Rekapitulasi Pileg Tingkat Nasional Provinsi Jabar, Fadli Zon Tertinggi
-
Penyebab Keterlambatan Rekapitulasi Belum Diinvestigasi Bawaslu Papua
-
Jokowi Unggul di 16 Provinsi, Prabowo Tertinggal 19,4 Juta Suara
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional