Suara.com - Massa aksi 22 Mei yang bentrok dengan aparat kepolisian di Jembatan Layang, Slipi Jaya, Jakarta Barat, Rabu (22/5/201) malam membajak satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar).
Dari aksi pembajakan itu, ada sekitar empat petugas damkar yang masih berada di mobil. Mereka yang disandera para pendemo itu diminta untuk menyemprotkan air ke arah aparat kepolisian.
"Iya itu dibajak ada empat petugas kami, mereka dipaksa untuk menyiramkan air ke arah polisi," kata Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat, Cholik saat dihubungi Suara.com, Rabu (22/5/2019).
Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan aparat kepolisian agar massa bisa membebaskan empat petugas dan mobil damkar.
"Kita sudah koordinasi dengan Polri dan TNI," ujarnya.
Diketahui, sebanyak empat anggota polisi mengalami luka-luka saat terjadi bentrokan dengan kelompok massa di Flyover Slipi Jaya, Jakarta Barat. Sebagian besar dari anggota polisi itu mengalami luka sobek akibat terkena serpihan kaca.
Bripda Kristian Damanik, salah satu anggota Korps Shabara Polda Jambi, mengalami luka sobek pada bagian kaki kanan.
Kristian mengatakan, luka tersebut terjadi akibat terkena serpihan pecahan kaca yang dilemparkan oleh massa aksi.
Baca Juga: Kerusuhan di Slipi, Pendemo Bajak Mobil Damkar untuk Semprot Air ke Polisi
"Kena lemparan kaca di bagian kaki kanan," tutur Kristian.
Selain Kristian terlihat pula beberapa anggota Shabara yang mengalami luka sobek. Bahkan, ada pula petugas yang jatuh pingsan akibat kelelahan menghadapi aksi massa yang berlangsung sejak pagi tadi.
Berita Terkait
-
Kerusuhan di Slipi, Pendemo Bajak Mobil Damkar untuk Semprot Air ke Polisi
-
Pendemo 22 Mei Menolak Mundur, Kerusuhan Kembali Terjadi di Jembatan Slipi
-
Situasi Masih Memanas, Kapolda Metro Pantau Langsung Kerusuhan di Slipi
-
RSUD Tarakan: Tidak Ada Proyektil Peluru di Tubuh 2 Korban Kerusuhan 22 Mei
-
Kerusuhan Jakarta 22 Mei, Prabowo: TNI Jangan Tembak Rakyat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
Cabuli Keponakan Sambil Direkam, Aksi Bejat Paman Terbongkar usai Ortu Korban Lihat Kiriman Email
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Sidang Gugatan Perkosaan Mei '98, Kuasa Hukum Fadli Zon Mengaku Belum Tahu Objek Perkara
-
Penyelidikan Kasus Kematian Arya Daru Masih Lanjut, Polisi Terbuka Jika Keluarga Punya Bukti Baru
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Hari Tani Nasional 2025: Ketimpangan Agraria Jerat Petani, SPI Desak Pemerintah Bertindak!
-
Dana Rp200 Triliun Mengalir ke Himbara: Banggar DPR Wanti-Wanti, Awas Salah Sasaran!
-
Ratusan Pelajar Keracunan Massal Usai Santap MBG, Polisi Turun Tangan Hingga RS Kewalahan
-
Amarah Memuncak, Suami di Cakung Bakar Kontrakan Usai Ribut dengan Istri
-
Baru Menjabat, KSP Qodari Langsung Kaji Kebijakan Impor BBM Satu Pintu, Waspadai 'Blind Spot'