Suara.com - Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Kabupaten Garut, Idul Fitri, Selasa (4/6/2019) hari ini. Ada sekitar 400 orang dari Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh Kabupaten Garut melaksanakan Salat Id berjamaah atau merayakan Hari Raya Lebaran 1440 Hijriyah di Lapangan Kerkof, Garut, Jawa Barat.
Majelis Taqorub Ilalloh merayakan Lebaran lebih awal satu hari dari yang sudah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia pada Rabu, 5 Mei 2019.
Tim Media Majelis Taqorub Ilalloh Garut, Ridlo Muhammad mengatakan, majelisnya telah menentukan 1 Syawal 1440 Hijriyah merujuk pada hasil rukyat global yang terjadi di beberapa negara.
"Tadi malam (Senin) kami mendapatkan informasi sudah 35 negara melihat hilal," sebutnya usai melaksanakan Salat Id.
Ia mengemukakan, keputusan itu hasil ijtihad para ulama yang menetapkan jika di suatu negara lain telah terlihat hilal 1 Syawal maka negara lain wajib hukumnya untuk mengikuti.
Ia menyebutkan, hasil pengamatan tadi malam, ada 35 negara di dunia yang sudah melihat kemunculan hilal atau petunjuk telah berakhirnya pelaksanaan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
"Bagi kami ya sudah sah jika hari ini berlebaran, tidak genap sesuai pemerintah," katanya.
Terkait adanya perbedaan dalam menentukan hari Lebaran, Ridlo menyebutkan tidak mempermasalahkannya, karena semua keputusan tentunya berdasarkan hasil ijtima ulama.
Menurut dia, Pemerintah Indonesia maupun organisasi Islam lainnya kemungkinan dalam menentukan 1 Syawal menggunakan rukyat lokal.
Baca Juga: Idul Fitri Rabu Besok, Prabowo Salat Ied di Masjid Nurul Wathan Hambalang
"Silakan pemerintah Lebaran (Rabu) mungkin menggunakan rukyat lokal," tambahnya.
Ridlo menyampaikan, jamaah yang ikut Salat Id di Lapangan Kerkof dari beberapa kecamatan di Garut seperti dari Garut Kota, Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Samarang dan kecamatan lainnya.
"Dari Limbangan, ada ada juga dari Cilawu, Cibatu dan lainnya," ujarnya.
Seorang Jamaah Majelis Taqorub Ilalloh, Dedi Mulyadi (60) mengatakan, adanya perbedaan penetapan hari Lebaran dengan umat Islam lainnya tidak perlu diperdebatkan.
Ia menghormati adanya perbedaan, dan menjadikan Lebaran sebagai pesan damai bagi seluruh umat manusia, dan tidak menjadikan perbedaan sebagai masalah.
"Semua juga punya pilihan masing-masing," tegasnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Menperin Dorong Industri Berubah Total, Targetnya Zero Waste dan Efisiensi Tinggi
-
Akses Bireuen-Aceh Tengah Kembali Tersambung, Jembatan Bailey Teupin Mane Resmi Rampung
-
Cara Daftar Mudik Nataru Gratis Kemenhub, Hanya untuk 3 Ribu Lebih Pendaftar Pertama
-
Jurus 'Dewa Penyelamat' UB Selamatkan 36 Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera
-
Prabowo Panggil Menteri ke Hambalang, Ada Target Soal Pembangunan Hunian Korban Bencana
-
Jadi Biang Kerok Banjir Kemang, Normalisasi Kali Krukut Telan Biaya Fantastis Rp344 Miliar
-
Gubernur Bobby Nasution Lepas Sambut Pangdam, Sumut Solid Atasi Bencana
-
Fakta Baru Pengeroyokan Maut Kalibata, Ternyata Lokasi Bentrokan Lahan Milik Pemprov DKI
-
LPSK Puji Oditur Militer: 22 Senior Penganiaya Prada Lucky Dituntut Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar