Suara.com - Ribuan orang berkumpul di Hong Kong pada Minggu (9/6/2019) untuk memprotes hukum ekstradisi yang diusulkan dan mengizinkan tersangka dikirim ke China untuk diadili, sementara polisi bersiap menghadapi pawai terbesar dalam 15 tahun.
Kepala kepolisian menyerukan masyarakat menahan diri, demikian laporan lembaga penyiaran yang didanai pemerintah, RTHK, saat mereka mengerahkan lebih dari 2.000 personel untuk menghadapi pawai yang diperkirakan penyelenggara diikuti oleh lebih dari 500.000 orang.
Itu akan membuatnya jadi pertemuan terbuka terbesar sejak kegiatan serupa dilaksanakan pada 2003 untuk menantang rencana pemerintah bagi peraturan keamanan nasional yang lebih ketat, tapi belakangan dibekukan.
Penentangan terhadap rancangan peraturan yang diusulkan itu telah menyatukan banyak anggota masyarakat, dari orang yang biasanya pro-kemapanan dan pengacara sampai pelajar, tokoh pro-demokrasi dan kelompok agama.
"Saya datang ke sini semalam," kata seorang lelaki yang menggunakan kursi roda dan berusia 78 tahun, dengan nama keluarga Lai, sebagaimana dikutip Reuters,--yang dilansir Antara, Minggu siang. Ia termasuk di antara orang yang pertama tiba di Victoria Park sebelum dimulainya pawai pada pukul 15.00 waktu setempat (Minggu, 14.00 WIB).
"Ini mungkin tak berguna, tak peduli berapa banyak orang yang ada di sini. Kami memiliki cukup kekuatan untuk melawan sementara Pemerintah Hong Kong didukung oleh China Daratan," kata Lai, yang menderita penyakit parkinson.
Pawai itu diperkirakan secara perlahan bergerak menuju Causeway Bay, yang penuh pengunjung, dan pertokoan Wanchai serta daerah permukiman hingga Parlemen Hong Kong, tempat perdebatan akan dimulai pada Rabu mengenai perubahan oleh pemerintah bagi Fugitive Offenders Ordinance.
Tag
Berita Terkait
-
Rimowa Gelar Asia Regional Press Presentation di Hong Kong
-
Lecehkan Wanita di Ritual Keagamaan, Biksu Tuduh Jin yang Memerkosa
-
5 Keseruan Berlibur ke Hong Kong Disneyland saat Pertengahan Tahun
-
Peserta di Depannya 2 Jam Nonsetop Kentut, Curhat Calon Mahasiswa Ini Viral
-
5 Tips Biar Liburan ke Hong Kong Hemat Biaya, Penting Buat Traveler
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting