Suara.com - Rumah seorang wanita bernisial R di Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan pada Minggu (16/6/2019) dini hari, digerebek warga lantaran nekat mengajak seorang imigran asal Afganistan menginap.
Warga mencurigai keduanya melakukan tindakan asusila di rumah. Entah kenapa R berani membawa masuk pria bernama Hodadar itu ke rumahnya, saat sang suami tak ada di rumah.
Seperti dilansir Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Senin (17/6/201), akhirnya warga yang mengetahui hal ini mengajak Ketua RT setempat untuk menggerebek kediaman R, sekira pukul 03.00 WIB.
Hodadar merupakan satu dari sekian banyak pengungsi yang sedang ditampung di Badhra Resort. Ia diketahui termasuk salah satu imigran gelap yang diamankan petugas beberapa waktu lalu. Tujuan mereka adalah mencari suaka ke negara ketiga seperti Australia.
Seperti diketahui, Indonesia selama ini menjadi salah satu tempat transit dan pintu masuk para imigran menuju negara pelarian mereka.
"Ini bukan yang pertama kali dibuat imigran itu. Tapi sudah berulang kali dan ini tak bisa dibiarkan karena tidak layak orang lain bertandang ke rumah wanita yang sudah bersuami. Jadi warga kesal," ujar salah satu warga
Lurah Kawal, Daeng Ibrahim mengatakan dari laporan yang diterimanya imigran ini dibawa oleh seorang warganya (R) yang merupakan wanita berstatus suami orang ke rumah pada waktu dinihari.
Namun, R berdalih ia hanya kasihan melihat imigran ganteng itu karena tak bisa masuk ke resort Badhra tempat penampungan mereka. Akhirnya ia membawa ke rumahnya, saat suaminya tak ada.
"R sebelumnya ingin antarkan Hodadat pulang ke Badhra Resort jam 01.00 dini hari. Namun gerbang pintu resort sudah ditutup. Karena kasihan lantas R membawa Hodadat pulang ke rumahnya," katanya.
Baca Juga: Gerebek Suami Ngamar sama Selingkuhan, Sang Istri Bawa Pasukan Satpol PP
Meskipun R melakukan hal itu yang katanya "karena kepedulian', namun menurut Daeng hal itu tidak tepat. Seharusnya R tidak membawa Hodadat ke rumahnya apalagi tanpa seizin suami. Melainkan menitipkannya ke orang lain.
"Bisa dititipkan ke RT atau RW atau Poskamling. Kalau tidak juga bisa lapor ke pihak terkait lainnya. Kalau sudah begini kan jadi permasalahan," jelasnya.
Kapolsek Gunungkijang, AKP Dunot P Gurning mengaku ada laporan terkait warga negara asing yang nyaris diamuk massa akibat bertandang ke rumah wanita bersuami itu. Namun, menurutnya, masalah ini masih dalam pemeriksaan lebih lanjut.
"Kasus itu memang ada. Tapi data-datanya masih di proses sama anggota. Saya sudah minta anggota agar segera diserahkan pada Imigrasi. Nanti kalau memang ditemukan tindak pidananya, baru kami tangani," ucapnya.
Fenomena masalah sosial dengan kehadiran imigran seperti asal Afghanistan ini memang cukup menarik. Bahkan di Batam mereka sempat tertangkap sedang melacurkan diri menjadi gigolo. Beberapa muncikari memanfaatkan situasi keberadaan imigran ini dengan 'menjual' mereka yang kebanyakan punya paras menawan khas asia selatan yang kearab-araban.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?