Suara.com - Tiga kelompok massa aksi melakukan aksi di sekitar patung kuda, tepatnya di depan pintu masuk menuju Monas, Jakarta Pusat. Demonstrasi tersebut digelar bersamaan dengan aksi Tahlil Akbar 266 yang dilaksanakan gabungan beberapa ormas Islam di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Tiga kelompok massa diantaranya adalah Aliansi mahasiswa berdaulat, Ikatan pemuda peduli demokrasi, dan Jaringan Milenial Nusantara.
Ketiga kelompok massa itu menyuarakan aspirasi yang sama, yakni meminta semua pihak menerima keputusan hasil sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) oleh MK.
"Tolong, terimalah keputusan MK apapun nantinya, Hakim MK sudah menjalankan tugasnya dengan baik," kata salah satu orator dari Jaringan Milenial Nusantara, Rabu (26/6/2019).
Hal serupa juga diutarakan oleh orator dari Aliansi Mahasiswa Berdaulat. Namun, massa tersebut juga meminta agar pelaku kerusuhan pada 21-22 Mei lalu ditangkap.
"Usut tuntas pelaku rusuh 21-22 Mei. Kami minta tangkap dan pidanakan pelakunya," kata orator dari Aliansi Mahasiswa Berdaulat.
Pantauan Suara.com, tiga kelompok aksi ini melakukan kegiatannya berseberangan dengan aksi yang diinsiasi beberapa Front Pembela Islam (FPI), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, dan PA 212 di dekat gedung Mahkamah Konstitusi.
Ormas-ormas Islam itu tergabung dalam Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat untuk Keadilan dan Kemanusiaan atau GERAK.
Lalu lintas Jalan Medan Merdeka Barat arah Thamrin terpantau macet. Bunderan dekat patung kuda juga terlihat padat. Aparat gabungan dari TNI-Polri sejak pagi tadi sudah menjaga ketat sekitara gedung MK, menjelang sidang putusan gugatan sengketa Pilpres 2019 yang akan digelar pada Kamis (27/6/2019) besok.
Baca Juga: Prabowo Larang MK Didemo, PA 212: Ini Bukan Urusan Politik Tapi Keadilan!
Berita Terkait
-
Prabowo Larang MK Didemo, PA 212: Ini Bukan Urusan Politik Tapi Keadilan!
-
Kawal Hasil Gugatan Prabowo, FPI Depok Kirim Ratusan Laskar ke MK Besok
-
Prabowo Imbau Tak Aksi di Gedung MK, Jubir PA 212: Kami Bela Agama
-
Demo Alumni 212 di Dekat MK Disindir Profesor: Masa Halal Bi Halal di Jalan
-
Pakai Daster Pink, Emak-emak di Gedung MK Mau Bunuh Diri dan Ketemu Jokowi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh