Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman berharap kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dapat menghadiri Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pilpres 2019. Arief berharap acara tersebut dapat dijadikan momentum baik untuk mempertemukan kedua pasangan calon.
Arief menejelaskan memang tidak ada aturan yang mewajibkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk hadir dalam Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pilpres 2019. Namun, menilai acara tersebut cukup penting maka kehadiran kedua pasangan calon sangat diharapkan oleh KPU.
"Kami tentu berharap (kedua pasangan calon) hadir. Karena ini momentum bersejarah dalam perjalan, bukan hanya demokrasi di Indonesia, tapi juga tata pemerintahan kita. Ini saat dimana pasangan capres-cawapres ditetapkan secara resmi oleh KPU setelah seluruh proses tahapan selesai," kita Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/6/2019).
Arief menambahkan pihaknya juga akan mengundang perwakilan dari masing-masing partai politik peserta Pemilu 2019. Kemudian, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu (DKPP) sebagai bagian dari pihak penyelenggara Pemilu.
Selain itu, beberapa kementerian dan lembaga terkait pun akan turut diundang. Seperti Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg), Mahkamah Agung (MA), DPR, MPR, MK, TNI/Polri, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Ini bisa jadi ruang pertemuan bersama di antara mereka. Lalu bisa keluar pernyataan-pernyataan bersama di antara mereka. Mudah-mudahan kesempatan peetemuan besok dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh pihak," ucapnya.
Untuk diketahui KPU RI telah memutuskan untuk menggelar Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Terpilih Pilpres 2019 pada Minggu (30/6/2019). Rapat digelar terbuka di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 15.30 WIB. Masing-masing pihak nantinya diberi undang sebanyak 20 kursi.
Berita Terkait
-
Prabowo Akan Kasih Selamat ke Jokowi, BPN: Mungkin Nanti
-
Foto Bareng Donald Trump, Jokowi Dapat Ucapan Selamat Jadi Presiden Lagi
-
PKS Akui Jokowi Menang, Meski Kecewa dengan Proses Pilpres 2019
-
Ultah, Sandiaga Dapat Kejutan Manis dari Perempuan Muda, Bukan Mpok Nur
-
Perludem Minta Prabowo cs Legowo Terima Jokowi Menang Pilpres 2019
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO