Suara.com - Ketua Fraksi PKS DPR, Jazuli Juwaini, menegaskan, dalam sistem trias politica, dibutuhkan peran parlemen sebagai kontrol dan penyeimbang, dan fraksinya bertekad mewujudkan itu terjadi agar mekanisme check and balances terus berjalan.
"Fraksi PKS DPR ingin membangun konsolidasi yang kuat dengan rakyat dan umat. Caranya, dengan menjadikan DPR sebagai kekuatan kontrol dan penyeimbang yang kuat dan konstruktif terhadap kebijakan pemerintah," katanya di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Hal itu dia katakan dalam acara halal bi halal kebangsaan di Ruang Rapat Fraksi PKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa. Ia mengatakan Fraksi PKS DPR akan memperjuangankan kebijakan yang menyejahterakan dan mengangkat harkat dan martabat rakyat.
"Sebaliknya, F-PKS menolak semua kebijakan pemerintah yang jelas-jelas merugikan rakyat, memarginalkan kelompok ekonomi lemah, dan menyengsarakan rakyat kecil," ujarnya.
Selain itu dia mengucapkan syukur dan terima kasih atas kenaikan suara elektoral dan kursi PKS di DPR pada Pemilu 2019.
Hal itu, menurut dia, menunjukkan peningkatan dukungan dan kepercayaan rakyat dan umat kepada PKS, itu adalah satu amanah dan tanggung jawab yang berat.
"Kami bersyukur dengan berkah kenaikan suara dan kursi PKS pada Pemilu 2019 ini. Pada saat yang sama kami menyadari ini adalah satu amanah dan tanggung jawab yang berat, insya Allah kami akan jaga amanah itu dengan menegaskan keberpihakan Fraksi PKS kepada rakyat dan umat," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Wapres JK Sebut Koalisi Jokowi Sudah Aman di Parlemen
-
Mardani: PKS Lebih Baik Temani Partai Gerindra Jadi Oposisi
-
Sinyal PKS Jadi Oposisi, Mardani: Yang Baik Didukung, Buruk Kita Tolak!
-
Koalisi dengan PKS di Pilkada Depok?, Gerindra: Akan Diputuskan di Akhir
-
Cuma Dapat 5 Suara, Calon Anggota Parlemen India Mewek di TV
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional