Suara.com - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Yudi Purnomo berharap hasil investigasi tim Satgas bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bisa mengungkap pelaku terkait kasus penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan.
Investigasi yang dilakukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) selama enam bulan akan dibeberkan pada pekan depan.
"Kami minta hasilnya bisa pelakunya ketemu. Dan segera ditangkap dan diadili. Bukan hanya pelaku lapangannya tapi juga pelaku sesungguhnya siapa yang menyuruh mereka," kata Yudi dihubungi, Rabu (10/7/2019).
Dia pun mengharapkan hasil investigasi itu dapat memuaskan harapan masyarakat terutama para pegawai di KPK.
"Kalau itu harapan ideal kami ya," ujar Yudi.
Menurut Yudi, seandainya hasil dari penyelidikan kasus Novel tak memberikan harapan, Yudi pun meminta agar Presiden Joko Widodo untuk turun tangan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) independen.
"Jika ternyata tim (TGPF bentukan Polri) ini tidak dapat menemukan pelakunya, ya kami meminta presiden Jokowi mengambil alih, tanggung jawab ini seperti yang sudah kita minta dari awal Novel disiram (air keras)," kata Yudi.
Sebelumnya, TGPF bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah rampung melakukan investigasi terkait kasus Novel. Anggota TPF, Nurcholis mengklaim, hasil investigasi itu akan disampaikan pekan depan.
Ia pun memastikan jika laporan yang telah disusun telah lengkap.
Baca Juga: Polri Belum Ada Rencana Perpanjang Masa Kerja TGPF Kasus Novel Baswedan
Diketahui, Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun, sudah lebih dari 800 hari, polisi juga belum bisa mengungkap pelaku yang telah merusak mata kiri Novel akibat tersiram air keras.
Berita Terkait
-
TGPF Endus Muatan Politik di Balik Teror Air Keras Novel Baswedan
-
Investigasi Kasus Novel, TGPF Klaim Turut Periksa Tiga Jenderal
-
Usai Disetor ke Kapolri, TGPF Baru Beberkan Kasus Novel Pekan Depan
-
Ogah Respon Soal TGPF Kasus Novel Baswedan, Kapolri: Tanya Kadiv Humas
-
Pegawai KPK Tunggu Hasil Tim Satgas Polri 6 Bulan Usut Kasus Novel Baswedan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf