Suara.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli blak-blakan mengungkapkan kebiasaannya yang tak banyak orang tahu.
Meski berada pada pihak oposisi, Rizal Ramli mengaku dahulu beberapa kali mengirim pesan WhatsApp langsung ke Presiden Jokowi kalau ada hal penting yang menurutnya perlu dibicarakan.
"Walaupun saya oposisi, kalau yang penting-penting banget saya dulu WA langsung sama Pak Jokowi, sampai tahun lalu," kata Rizal Ramli di Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (9/7/2019).
Salah satu masalah yang pernah ia sampaikan ke Jokowi adalah tentang menteri yang diam-diam dibujuk, supaya mengekspor batu bara.
"Ada menteri yang dilobi supaya batu bara diekspor semua karena harga batu bara internasional mahal," beber Rizal Ramli.
Dirinya mengatakan, pesan tersebut ia kirim ke Jokowi pada malam hari menjelang rapat kabinet di keesokan paginya.
Rizal Ramli menjelaskan risiko besar jika sang menteri berhasil dilobi dan menuruti permintaan untuk mengekspor batu bara.
"Ini bahaya banget. Kalau ini dilakukan, pengusaha batu bara senang banget, tapi PLN bakal bangkrut dalam tiga bulan, we are in the big trouble," tuturnya.
"Jadi kalau sudah membahayakan negara, itu posisi kami, kami kasih ingat di belakang layar. Kalau enggak ya kita kritik-kritiklah supaya positif," tambah Rizal Ramli soal porsi oposisi.
Baca Juga: Ramalan Giant Akan Bangkrut Diakui Rizal Ramli Pernah Disampaikan ke Jokowi
Berita Terkait
-
Fahri Analogikan Manusia vs Iblis, Aria Bima: Mardani Bukan Iblis Kan?
-
Fadli Zon Kritik Pedas Topik ILC: Ini Remeh Temeh
-
Diminta Tetap Oposisi, PKS ke Nasdem: Bilang Saja Takut Dapat Kursi Sedikit
-
Dianggap Menyerobot Antrean Masuk Restoran, Kaesang: Saya yang Punya
-
Balas Sujiwo Tejo, Gus Nadir: Bahasa Inggris Berantakan Jadi Dosen Monash
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU