Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir memberi tanggapan untuk cuitan budayawan Sujiwo Tejo tentang kritik terhadap kemampuan bahasa Inggris Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Gus Nadir tampaknya sepakat dengan pendapat Sujiwo Tejo sebelumnya.
Melalui kicauan pada Kamis (4/7/2019), Gus Nadir tak mempermasalahkan logat medok Jokowi ketika berbahasa Inggris.
Pasalnya, sebagai dosen tetap Fakultas Hukum Monash University Australia, ia sendiri mengaku kemampuannya menggunakan bahasa Inggris masih berantakan.
"Pak @jokowi yang Inggris-nya medok bisa jadi Presiden. Lha wong saya aja Inggris-nya berantakan bisa jadi dosen di Monash, dan tulisan Bahasa Indonesia saya juga ancur tapi nulis banyak buku.
Level pembenci akan selalu berada di tumpukan sampah. Kita mah sudah maklum, Mbah @sudjiwotedjo," tulis Gus Nadir, yang kemudian di-retweet Sujiwo Tejo.
Sebelumnya, Sujiwo Tejo mengungkapan di Twitter bahwa kualitas pemimpin negara tak bisa diukur dengan kemampuannya menggunakan bahasa Inggris.
Menurut eks wartawan harian Kompas itu, seharusnya masyarakat mengkritik pemerintahan Jokowi, bukan bahasa Inggris-nya.
"Aku bukan pendukung Pak Jokowi atau siapa pun. Tapi kalau mau ngritik Presiden Jokowi kritiklah kepresidenannya. Kemampuan berbahasa Inggris bukan ukuran kepresidenan, Cuk. Itu ukuran staf ahli, peneliti, dosen, dll. Mari kita fair pada Presiden Jokowi atau siapa pun. Suwun," cuit @sudjiwtedjo.
Baca Juga: Dinilai Belum Move On Pilpres, Gus Nadir Perang Argumen dengan Dahnil Anzar
Sejak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang pada akhir Juni kemarin, kemampuan bahasa Inggris Jokowi kembali mendapat banyak sorotan.
Sejumlah warganet mencemooh dan menganggap Jokowi kurang pantas menjadi presiden karena tak lancar berbahasa Inggris.
Berita Terkait
-
Johnny NasDem Ditertawakan Mardani dan Faldo serta 4 Berita Populer Kemarin
-
Ke Sulawesi Utara, Presiden Joko Widodo Saksikan Eloknya Bunaken
-
Sujiwo Tejo: Kritik Kepresidenan Jokowi, Bukan Kemampuan Bahasa Inggrisnya
-
Klarifikasi Andre Rosiade Soal Buzzer dan 4 Berita Populer Kamis Kemarin
-
Kemajuan Pesat Bahasa Inggris Jokowi hingga Tamatnya Ahok
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Yusril: Presiden Tegaskan Usulan TGPF Kericuhan Demo Tak Perlu Dibentuk
-
Kasus Kematian Janggal Arya Daru, Komisi III DPR Desak Polisi Buka Kembali Penyelidikan
-
Jabatan Dobel Angga Raka: Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi, Tapi Masih Wamenkomdigi
-
Kepala KSP Era Prabowo: Jejak Panas M Qodari Penggaung Jokowi 3 Periode Sekaligus Juragan Tanah!
-
PDIP: BPJS Bukan Asuransi tapi Hibah Negara buat Rakyat!
-
Profil Rohmat Marzuki, Kader Loyal Gerindra dari Magelang Geser Adik Ipar Haji Isam dari Wamenhut
-
Resmi Dilantik jadi Menpora, Ingat Lagi Sederet 'Dosa' Erick Thohir di PSSI
-
Dua Karyawan PT WKM Diduga jadi Korban Kriminalisasi, Aktivis Malut Tuntut PT Position Angkat Kaki!
-
Profil dan Rekam Jejak Afriansyah Noor: Kembali Jadi Wamenaker, Pengganti Immanuel Ebenezer
-
Siapa Sarah Sadiqa? Mengenal Srikandi Baru Pilihan Prabowo Jadi Kepala LKPP