Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengklaim tak ada pembahasan politik saat dirinya menemui Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Pertemuan Moeldoko dan Arief berlangsung di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/8/2019) siang.
Poyuono menuturkan, kehadirannya di sana hanya untuk memenuhi undangan makan siang bersama dengan Moeldoko yang merupakan sahabatnya
"Makan siang saja dengan lauk tahu dan tempe bacem, serta urap sayur kok. Ya Pak Muldoko kan sahabat saya dari dulu. Kita cuma makan siang saja mas," kata Moeldoko saat dikonfirmasi, Kamis (1/8/2019).
Terkait pembahasan politik di luar agenda makan siang bersama, Poyuono berujar hal tersebut tidak ada.
"Enggak ada bicara politik, yang ada cuma bicara tahu, tempe bacem dan urap sayur yang enak banget," ujarnya.
Sebelumnya, Arief yang datang mengenakan batik cokelat dan peci hitam mengatakan kunjungannya ke Kompleks Istana Kepresidenan untuk memenuhi undangan makan siang dari Moeldoko. Ia mengaku sudah lama tidak bertemu dengan mantan panglima TNI itu.
"Sudah lama enggak ketemu. Makan siang saja. Ada kok WA (Whatsapp)-nya. Dia ngajak makan siang saja. Lama enggak ketemu. Sebagai pribadi," ujar Arief usai bertemu Moeldoko.
Arief kemudian membantah pertemuan dengan agenda makan siang dengan Moeldoko itu membahas soal lobi-lobi politik ataupun soal kursi kabinet.
Baca Juga: Bakal Bentuk Koalisi Plus, Moeldoko: Jokowi Akan Dengarkan Suara Pendukung
Berita Terkait
-
Waketum Gerindra Bantah Bahas Kabinet saat Makan Siang dengan Moeldoko
-
Arief Poyouno Temui Moeldoko, Dahnil Anzar: Bukan Utusan Prabowo
-
Moeldoko: Dokter Romi Bukan Difabel yang Tak Mampu Jalankan Tugas
-
Begini Reaksi Sandiaga Dengar Mpok Nur Dijagokan Jadi Calon Walkot Tangsel
-
Alasan Gerindra Tak Ajak Sandiaga Saat Prabowo Bertemu Megawati
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu