Suara.com - Abah Grandong, pria pemakan kucing hidup-hidup dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Jumat (2/8/2019). Pemilik nama asli Sanca tersebut sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat Polres Metro Jakarta Pusat.
"Sudah, hari ini dibawa ke Rumah Sakit Polri," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Polisi Tahan Marpaung kepada Suara.com.
Hanya saja, Tahan belum bisa memastikan apakah Abah Grandong langsung diperiksa kejiwaaannya. Sebab, dalam pemeriksaan yang berlangsung sejak Kamis (1/8/2019) sore, kondisi kesehatan centeng 69 tahun itu diketahui menurun.
"Belum tahu kita kalau soal itu (periksa kejiwaan), karena dia agak mengeluh sakit. Memang saat di periksa kemarin sudah sakit," sambungnya.
Kesehatan pria asal Rangkas Bitung, Banten tersebut menurun karena ia enggan makan sejak beberapa hari kemarin. Atas hal itu, polisi langsung memanggil dokter untuk Abah Grandong.
"Kita panggil dokter kita. Dia gulanya juga tinggi kata dokter Urkes. Selesai diperiksa, langsung drop dia. Jadi kita belum pastikan apakah di riksa kejiwaannya sekarang atau tidak," ujar Tahan.
Sebelumnya, aparat Polres Metro Jakarta Pusat akhirnya menetapkan Abah Grandong alias Sanca (69) sebagai tersangka. Penetapan status tersangka tersebut setelah polisi menyelidiki aksi lelaki asal Banten itu memakan kucing hidup-hidup.
"Sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Tadi begitu selesai di periksa langsung kita sedang gelar perkara, yang bersangkutan layak dinaikkan statusnya sebagai tersangka," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat AKBP Arie saat dikonfirmasi, Kamis (1/8/2019).
Baca Juga: Takuti Pedagang, Abah Grandong Mengira Kucing yang Dimakan Adalah Kelinci
Tag
Berita Terkait
-
Takuti Pedagang, Abah Grandong Mengira Kucing yang Dimakan Adalah Kelinci
-
Makan Kucing Hidup buat Takuti Pedagang, Abah Grandong Jadi Tersangka
-
Masih Diperiksa, Abah Grandong Si Pemakan Kucing Hidup Menginap di Polres
-
Misteri Ilmu Hitam Abah Grandong Si Pemakan Kucing Hidup
-
Abah Grandong Makan Kucing, Sering Kerasukan karena Belajar Ilmu Hitam
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre