Suara.com - Pemadaman listrik massal di sejumlah wilayah di Pulau Jawa, salah satunya Jabodetabek, menuai tanggapan dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso.
Dalam cuitannya di akun jejaring sosial Twitter @PriyoBudiS, mantan Wakil Ketua DPR tersebut menyebut hari byarpet massal tersebut sebagai 'Hari Planga Plongo Nasional'.
Menurut Priyo, ketika listrik dan sinyal ponsel mati, dirinya hanya bisa planga plongo. Bahkan, singgah ke minimarket pun, imbuh Priyo, penjaganya juga planga plongo karena tak bisa layani transaksi.
"Ketika listrik mati dan sinyal ponsel tewas, saya hanya bisa planga plongo. Mampir ke minimart penjaganya juga planga plongo gak bisa layani transaksi. Hari planga plongo nasional di bulan kemerdekaan," cuit Priyo Budi Santoso.
Priyo pun membayangkan betapa mengerikannya hidup sehari tanpa sinyal ponsel dan listrik di zaman kiwari.
"Di zaman yunikon dan onlen 4.0 sehari tanpa sinyal ponsel dan tanpa listrik sungguh mengerikan. Tak bisa akses info kondisi negara. Namun terpaksa terima ajakan rekonsiliasi dari PLN karena kedaulatan listrik di tangan PLN. Telat bayar, putus. Listrik tewas, kita planga plongo," cuit Priyo.
Sebelumnya diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara alias PLN memastikan, pemadaman massal di Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan sejumlah daerah lain di Pulau Jawa selama lebih dari 8 jam, Minggu (4/8/2019) bukan karena adanya sabotase.
Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, tak ada faktor politis yang menyebabkan blackout tersebut, melainkan problem teknis.
"Kami menilai tak ada sabotase atau politis dalam peristiwa ini. Kami menilai peristiwa ini murni karena persoalan teknis,” kata Inten.
Baca Juga: Jakarta Blackout, PLN Depok: Sudah 65 Persen Listrik Dipulihkan
Berita Terkait
-
Jakarta Blackout, PLN Depok: Sudah 65 Persen Listrik Dipulihkan
-
Jokowi Marah ke PLN: Bapak Ibu Semua Orang Pintar, Kok Tahu-tahu Drop?
-
Marah ke PLN, Jokowi: Emang Tak Dikalkulasi Bakal Terjadi Seperti Ini?
-
Jokowi Murka ke Direksi PLN : Bapak Ibu kan Orang Pinter, Kok Drop?
-
Jokowi Emosi Mati Lampu Massal: Konsumen Sangat Dirugikan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan