Suara.com - Di era teknologi komunikasi dan informasi, hubungan masyarakat (humas) pemerintahan dituntut bergerak cepat mengisi ruang informasi publik. Jangan sampai, informasi yang beredar di masyarakat menjadi batu sandungan pemerintah dalam menjalankan roda pembangunan.
Maka itu, humas pemerintahan mesti bekerja keras dalam menyampaikan informasi terkait hal yang sudah dilakukan.
Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Rosarita Niken Widiastuti, kinerja pemerintah tidak akan bermakna apabila tidak disampaikan dengan baik kepada publik.
"Walaupun pemerintah sudah bekerja keras, tetapi kalau tidak disampaikan kepada masyarakat, maka masyarakat juga tidak mengetahui apa yang dilakukan. Masalah informasi dan komunikasi menjadi hal yang penting sekali," ujarnya, saat menjadi pembicara PR Summit dalam acara "Piala Humas Jabar 2019", di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jabar, Jumat (9/8/2019).
Niken mengatakan, humas pemerintahan perlu membangun citra positif instansinya melalui program pembangunan yang telah dilaksanakan. Dengan begitu, tidak akan berkembang informasi-informasi negatif di masyarakat.
Niken menambahkan, humas pemerintahan harus berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait dalam menyampaikan narasi optimisme. Hal itu penting untuk membangun kecerdasan bangsa.
"Bagus sekali teks dari Jawa Barat 'Jabar Juara' . Sesuatu yang optimistis. Mental juara adalah mental untuk terus memperbaiki," ucapnya.
Pada kesempatan ini, Niken pun menyinggung peran media sosial pemerintahan yang perlu dijalankan oleh humas pemerintahan. Menurutnya, ruang sosial media pemerintahan perlu aktif menyampaikan informasi melalui format digital.
Hal itu bisa menjadi ciri khas atau karakter kehumasan yang melayani kebutuhan informasi masyarakat.
Baca Juga: Bank Dunia Suntik Pemprov Jabar Rp 1,4 Triliun Tuntaskan Sampah di Citarum
"Grafis video, grafis informasi-informasi yang kekinian, perlu sekali. Karakter humas adalah melayani. Kita harus melayani dengan cepat kepentingan informasi publik," katanya.
"Kemudian juga harus memelihara komunikasi yang baik, menekankan moral dan perilaku yang baik adalah tugas humas pemerintah," tambahnya.
Dalam PR Summit dengan tema "Peran Humas di Era Konvergensi Media", Kepala Pusat Penerangan Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Aang Bachtiar menekankan, humas sebagai lembaga strategis, termasuk dalam lembaga pemerintah, yang membangun komunikasi lewat sejumlah media.
Peran tersebut bisa digunakan oleh humas untuk menjangkau komunikasi yang lebih luas, sekaligus efektif.
"Peran humas dulu sebagai pemain tunggal, sekarang multimedia dengan bermain dengan multimedia," ujarnya.
"Tentunya bisa menjalankan perannya dengan berbagai macam media strategis melalui media massa. Ini lebih efektif untuk dilakukan dan jangkauan lebih luas, serta pesan yang disampaikan pada masyarakat pun lebih beragam dalam satu waktu," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Pemdaprov Jabar Dorong Keterbukaan Informasi Lewat Jabar Open Data
-
Target PLN Jabar, Elektrifikasi Capai 100 Persen pada Akhir 2019
-
Satu Tahun Kepemimpinan, Jabar Mengadakan Piala Humas 2019
-
Ridwan Kamil : Penerapan Teknologi Dongkrak Hasil Panen Ikan di Jabar
-
Tahun 2020, Jabar Bakal Tambah Petugas Haji
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum