Suara.com - Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyoroti ramainya pejabat negara yang membahas soal taruna Akmil TNI blasteran Prancis bernama Enzo Zenz Allie yang dikabarkan terindikasi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI.
Menurut Jansen berbagai pendapat dari pejabat negara di berbagai media bukan merupakan hal yang tepat. Alih-alih memberikan solusi, nantinya malah memberi kesan perbedaan di antara mereka.
Hal itu disampaikan Jansen melalui akun Twitter @jansen_jsp saat mengomentari tautan berita berisikan pandangan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terhadap Enzo.
"Udahlah, tidak tepat menurut saya pihak-pihak yang jelas-jelas menjadi bagian yang mengelola negara hari ini malah saling berbantah & mengutarakan pendapat begini di media," kata Jansen seperti dikutip Suara.com, Selasa (12/8/2019).
Jansen kemudian mengusulkan ada baiknya pejabat negara tersebut duduk bersama dalam membahas persoalan Enzo. Ia juga turut prihatin terhadap Enzo dan ibunya jika polemik dugaan HTI terus dialamatkan kepada mereka tanpa adanya tindaklanjut yang cepat dari pemerintah.
"Rapat bareng ajalah kalian. Buat keputusan segera agar tidak terus jadi polemik begini. Kasihan juga anak itu dan Ibunya," ucap Jansen.
Diketahui, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta pada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto lebih waspada dalam hal penyeleksian Taruna Akademi Militer (Akmil).
Hal ini menyusul Akmil TNI blasteran Perancis bernama Enzo Zenz Allie yang dikabarkan terindikasi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Saya belum koordinasi lagi sama Panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/8/2018).
Baca Juga: Kasus Enzo, Moeldoko Minta Panglima TNI Lebih Waspada Soal Perekrutan Akmil
Sementara itu Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku sudah memerintahkan jajaran TNI untuk menelusuri Taruna Akademi Militer (Akmil) TNI blasteran Perancis bernama Enzo Zenz Allie. Enzo sebelumnya disebut-sebut terindikasi simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Ryamizard menyebut seorang prajurit TNI harus menjaga Pancasila.
"Itu (Enzo) kan baru mau masuk. Saya suruh periksa. Kalau dia memang jiwa begitu, enggak pantes, karena TNI itu penjaga Pancasila. Gimana bisa jaga Pancasila kalau orang yang jaga enggak Pancasilais," ujar Ryamizard di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Berita Terkait
-
Kasus Enzo, Moeldoko Minta Panglima TNI Lebih Waspada Soal Perekrutan Akmil
-
Menhan Sebut Enzo Zenz Tak Pantas Masuk TNI Jika Terbukti Terlibat HTI
-
Polemik Enzo, Eks Dubes Polandia: Jangan Dihardik, Allah Murka!
-
Calon Taruna Enzo Jadi Sorotan, Ruhut Minta Tanggung Jawab
-
Mahfud MD Didoakan Buruk, Jubir PSI Beri Sindiran ke Warganet
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M