Suara.com - Ratusan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Anti Rasisme, Kapitalisme, Kolonialisme dan Militerisme melakukan aksi unjuk rasa di depan Markas Besar TNI dan Istana Negara, Jakarta Pusat pada Rabu (28/7/2019). Mereka menuntut hak menentukan nasib sendiri bagi rakyat Papua.
Pantauan Suara.com, mereka datang ke Mabes TNI sekitar pukul 12.00 WIB. Massa aksi membawa berbagai macam atribut mulai dari poster menuntut referendum hingga logo bendera bintang kejora.
Koordinator aksi Dano Tabone mengatakan aksi ini adalah salah satu dari rentetan aksi unjuk rasa di berbagai daerah akibat pengepungan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya beberapa waktu lalu yang berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
"Peristiwa ini menyulut kemarahan bangsa West Papua. Selama seminggu terakhir seluruh elemen rakyat West Papua menggelar demonstrasi besar besaran. Protes juga dilakukan di beberapa kota di Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap bangsa West Papua," kata Dano di Jakarta, Rabu (28/7/2019).
Menurutnya, peristiwa di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya bukan satu-satunya akar permasalahan dari kerusuhan, sebab permasalahan rasisme seringkali mereka alami sejak lama.
"50 tahun lebih menjadi bagian dari Indonesia tidak pernah memberikan kebahagiaan bagi bangsa West Papua. Selain rasisme, bangsa West Papua kerap kali menjadi korban pelanggaran HAM berat oleh aparat Negara," jelasnya.
Lebih lanjut, sebagai rakyat Papua mereka merasa tidak pernah memiliki kedaulatan politik. Sejak awal proses integrasi, aspirasi rakyat West Papua tidak pernah didengar. Mulai dari New York Agreement yang tidak melibatkan satupun rakyat West Papua, hingga puncaknya PEPERA 1969 yang penuh manipulasi dan intimidasi.
Berita Terkait
-
Kata Gubernur Lukas Enembe Soal Tuntutan Referendum dari Mahasiswa Papua
-
Turun ke Jalan, Mahasiswa Papua Minta Aparat Tak Datangi Asrama di Bandung
-
Kapolda Jatim Sebut Ada Salah Paham Soal Penolakan Gubernur Papua dan Jatim
-
Lemparan Batu Sambut Gubernur Enembe dan Khofifah ke Wisma Mahasiswa Papua
-
Gubernur Enembe dan Khofifah Diusir Penghuni Wisma Mahasiswa Papua
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Zambia: Garuda Muda Bidik 3 Poin Perdana
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
Terkini
-
Langkah Cerdas Hemat Biaya Bulanan: Manfaatkan Gratis Biaya Admin
-
Polisi Bunuh Polisi, Kubu Kompol Yogi Bantah Piting Leher Nurhadi: Dakwaan Hasil Imajinasi Jaksa
-
Prabowo Perintahkan TNI Tambah Batalion Kesehatan, Tujuannya Apa?
-
13 Kali Gelar Job Fair, Pramono Sebut 150 Disabilitas Telah Diterima Bekerja
-
Prabowo Kirim A400M untuk Gaza: Siap Airdrop Bantuan dan Evakuasi Medis!
-
Warga Mau Demo RDF Rorotan Lagi, Pramono Akui Bau Sampah Masih Keluar Saat Pengangkutan
-
Kritik 'Kultur Pejabatisme' di Indonesia, Ray Rangkuti Serukan Hormati Kinerja Bukan Jabatan!
-
Pabrik Michelin 'Digeruduk' Pimpinan DPR Buntut Isu PHK Massal, Dasco: Hentikan Dulu
-
Rocky Gerung Bongkar 'Sogokan Politik' Jokowi ke Prabowo di Balik Manuver Budi Arie
-
Misi Roy Suryo Terbang ke Sydney: Investigasi Kampus Gibran, Klaim Kantongi Bukti Penting dari UTS