Bahkan di ruangan ini, untuk orang yang memiliki tinggi 150 sentimeter, tidak bisa untuk duduk karena kepalanya akan terpentok. Namun untuk merebahkan badan masih bisa bagi orang dengan tinggi di bawah 2 meter.
Ventilasi hanya ada di pagar besi tempat masuk ruangan kecil ini. Ruangan ini dilapisi papan tebal yang membatasi dengan kamar lainnya. Namun suhu terasa cukup dingin karena satu unit pendingin ruangan atau AC yang berada di luar kamar.
Di satu lorong ini terdapat sekitar 20 kamar yang ditumpuk 2-2 dan berderetan 10 kamar di sebelah kiri dan kanan. Untuk berjalan di lorong, akan menyulitkan jika berpapasan karena hanya muat 1 orang.
Di dekat kamar mandi terdapat dua buah tangga. 1 tangga tidak menuju ke lantai 3, namun ke bagian atas yang terdapat lorong serupa dengan sebelumnya untuk kamar harga Rp 300 ribu.
Suara.com mencoba menaiki tangga satunya lagi yang menuju ke lantai 3. Terdapat lorong serupa dengan sebelumnya lagi. Berisikan kamar juga seperti di lantai 2 atau 1.
Namun, lorong ini lebih tinggi dari sebelumnya. Saat membuka satu kamar, luasnya juga melebihi kamar harga Rp 300 ribu. Lantai 3 ini merupakan kamar dengan harga Rp 500 ribu.
Di bagian dalam ruangannya, penghuni dengan tinggi sekitar 170 sentimeter bisa duduk sila meskipun kepala hampir menyentuh bagian atapnya. Bagian dalamnya juga memiliki fasilitas seperti ruangan harga Rp 500 ribu.
Lantai 3 ini juga memiliki dua tingkat yang serupa dengan lantai 2. Untuk menuruni tangga dari lantai 3, penghuni harus berjalan dengan hati-hati karena tiap anak tangga memiliki lebar yang kecil.
Kekinian, bangunan ini telah resmi disegel. Penyegelan dilakukan oleh Suku Dinas Cupta Karya, Tata Ruang, dan Pertahanan (Citata) Jakpus.
Baca Juga: Jadi Lokasi Prostitusi Pemerkosaan Gadis Belia, Indekos Desa Kolor Ditutup
Kepala Seksi Penindakan Suku Dinas (Sudin) Citata Jakarta Pusat, Syahruddin mengatakan penyegelan ini bertujuan untuk menghentikan agar indekos ini tidak bisa beroperasi lagi. Pihaknya akan menyegel bangunan ini untuk waktu yang tidak ditentukan.
"Jadi disegel dulu. Sampai kapannya belum tahu, yang penting ini kan indekos tidak layak, tidak manusiawi lah ya. Jadi tidak beroperasi dulu," ujar Syaruddin di lokasi, Selasa (3/9/2019).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi