Suara.com - Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Tito Karnavian menyebutkan Benny Wenda sengaja membuat kerusuhan Papua dan Papua Barat. Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana hal itu lazim dilakukan untuk memenuhi kepentingannya Benny Wenda menjelang rapat Komisi HAM PBB di Jenewa.
Hikmahanto mengatakan bahwa Benny Wenda tengah menjalankan cara-cara diplomasi dengan tujuan yakni memperkuat nada referendum Papua dari bumi Cenderawasih. Cara Benny disebutnya dilakukan dengan cara mengadu domba masyarakat Indonesia khususnya di Papua.
"Cara-cara dia adalah menggunakan upaya diplomasi mengadu domba masyarakat di dalam, di Indonesia, di Papua buat kerusuhan," kata Hikmahanto saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/9/2019).
"Itu kan kerusuhan awalnya kan kerusuhan karena masalah rasialis masa kemudian ujungnya referendum, yang benar saja," sambungnya.
Dirinya kemudian mencontohkan bagaimana sebuah daerah di dalam negara bisa rusuh akibat isu rasialisme. Saat Amerika diramaikan dengan isu rasisme pada 1991, kekacauan tidak dapat dihindarkan. Akan tetapi masalah tersebut pun selesai tanpa harus adanya referendum.
"Tapi kan kemudian ada garda nasional yang datang dan menyelesaikan. Tapi kalau di Indonesia kenapa harus lari ke referendum," tandasnya.
Untuk diketahui, Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Tito Karnavian menyebutkan Benny Wenda sengaja membuat kerusuhan Papua dan Papua Barat. Kerusuhan dibuat menjelang rapat Komisi HAM PBB di Jenewa.
Benny Wenda adalah Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Merdeka atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP). ULMWP disebut Tito sebagai organisasi yang ikut bertanggung jawab dalam kerusuhan Papua.
Tito juga menyebut tak hanya jelang rapat Komisi HAM PBB, kerusuhan Papua juga sengaja dibuat untuk 'menyambut sidang Umum PBB akhir September ini.
Baca Juga: Anggota DPR Dapil Papua Barat : Perlu Kanalisasi Isu Papua
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram
-
Rawan Tumbang Saat Hujan Deras, Pemprov DKI Remajakan Puluhan Ribu Pohon di Jakarta
-
APBD Dipangkas, Dedi Mulyadi Sebut ASN Jabar Bakal Puasa Tahun Depan