Organisasi Papua Barat Merdeka alias OPM mengklaim, kerusuhan di Wamena, Senin (23/9/2019), terjadi setelah aparat militer Indonesia menembak mati 4 siswa yang berdemonstrasi menentang ujaran rasis oleh seorang guru.
Hal tersebut diungkapkan Sabby Sambom, Juru Bicara TPNPB-OPM, melalui video yang disebar melalui akun berbagi video YouTube.
”Kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat—Organisasi Papua Barat Merdeka menyerukan intervensi PBB terhadap krisis HAM di Papua Barat, segera,” kata Sabby Sambom.
Ia menuturkan, krisis hak asasi manusia tersebut merujuk pada data yang diterimanya dari para aktivis di Wamena, terdapat 4 siswa tertembak mati saat berunjuk rasa.
Tak hanya itu, kata dia, aparat juga membubarkan aksi mahasiswa Universitas Cenderawasih yang juga menimbulkan korban.
”Sebagai akibat dari penembakan ini, para siswa menjadi marah dan mereka membakar rumah-rumah penduduk non-Papua dan juga kantor-kantor pemerintah termasuk kantor bupati di ibu kota Kabupaten Wamena,” tuturnya.
Membakar karena Ditembaki
Ia menuturkan, protes yang dilakukan para siswa Wamena adalah respons terhadap kata-kata rasis seorang guru di SMA PGRI.
”Protes dilakukan oleh para siswa di Wamena adalah hasil dari kata-kata rasis yang menyebut monyet oleh seorang guru non-Papua di SMA PGRI di Wamena, Papua.”
Baca Juga: 200 Bocah SMA Bakar Kantor Bupati Jayawijaya, Kota Wamena Lumpuh
”Oleh karena itu, kami sekali lagi menyerukan intervensi PBB harus segera dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang Papua dari genosida,” tuturnya.
Sementara diberitakan Antara, anak sekolah yang berjumlah sekitar 200 orang lebih membakar kantor Bupati Jayawijaya, Kantor Bappeda, Kantor Diskominfo, Kantor BPKAD dan kantor pemerintah lainnya.
Berdasarkan pantauan, aksi pelajar SMA itu terjadi pada pukul 09.30 WIT dan berlanjut di beberapa tempat.
Mereka juga membakar sejumlah kendaraan, merusak sejumlah bangunan milik warga yang berada di sepanjang jalan, misalnya di sekitaran hom-hom.
Gumpalan asap terlihat di lebih dari 9 titik. Seluruh aktivitas pertokoan di Kota Wamena lumpuh.
Seusai membakar habis kantor-kantor pemerintah, pejabat pemerintah setempat lalu melakukan pertemuan dengan anak-anak berseragam SMA tersebut.
Berita Terkait
-
Dituduh Bunuh Aparat saat Demo, AMP: Setop Mengambinghitamkan Kami
-
Polisi Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Hoaks Rasisme
-
Aksi di Wamena Didominasi Anak SMA, Bentrok Dipicu Bunyi Tembakan
-
Kapolda Papua: Demo Rusuh di Wamena Karena Isu Hoaks
-
Kerusuhan Kembali Terjadi di Wamena, Kemendagri Segera Kirim Tim
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
-
TelkomGroup Percepat Recovery BTS di Lokasi Bencana Sumatra, Kerahkan Seluruh Kemampuan
-
PPATK Rilis Indeks APUPPT: Penegakan Hukum Tak Cukup Tangkap Pelaku, Aliran Dana Harus Ditelusuri
-
PLN Resmikan SPKLU Center ke-6 di Jawa Barat, Siap Hadapi Lonjakan Pengguna EV Saat Nataru
-
9 Fakta Terkini Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati: Dugaan Sumber Api Hingga Kerugian Rp10 Miliar
-
KPK Jelaskan Keterkaitan Zarof Ricar di Kasus Hasbi Hasan: Ada Bukti Percakapan
-
Pengamat Boni Hargens Sebut Perpol Nomor 10/2025 Tak Langgar MK, Ini Penjelasannya
-
Delpedro Dkk Orasi Hingga Bagi Mawar ke Jaksa Sebelum Jalani Sidang Perdana Kasus Dugaan Penghasutan
-
Salurkan 125 Ribu Pakaian Reject ke Sumatera, Mendagri: Daripada Menumpuk di Gudang dan Rusak