Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Rachland Nashidik meminta Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mundur dari jabatannya. Desakan mundur digaungkan terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oknum aparat kepolisian terhadap sejumlah mahasiswa saat menggelar aksi demonstrasi di sejumlah wilayah.
Permintaan Tito untuk mundur dari jabatan itu disampaikan Rachland lewat akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik. Awalnya Rachland me-retweet unggahan video yang diunggah akun Twitter @kampus_UMI.
Dalam video berdurasi 21 detik yang diunggah akun @kampus_UMI menyebutkan telah terjadi penabrakan terhadap massa aksi demonstrasi oleh aparat kepolisian dengan menggunakan mobil Pengurai Massa di depan Nipah Mall pada Jumat (27/9) lalu.
Atas hal itu, Rachland pun menilai apa yang dilakukan oknum aparat kepolisian tersebut telah melampaui batas. Tito sebagai Kapolri dinilai harus bertanggung jawab dengan melepaskan jabatannya.
"Pak Tito, ini sudah jauh melampaui batas. Tegakkan akuntabilitas pada kasus-kasus brutalitas polisi ini. Lalu Anda secara ksatria letakkan jabatan karena semua ini terjadi di bawah kepemimpinan Anda," kicau Rachland seperti dikutip Suara.com pada Minggu (29/9/2019).
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani membenarkan adanya mahasiswa yang tertabrak kendaraan milik personel kepolisian saat aksi demonstrasi. Mahasiswa tersebut belakang diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa, bernama Dicky Wahyudi.
"Jadi sekarang korban nak Dicky Wahyudi sudah dalam tahap pemulihan setelah operasi. Memang sang korban Dicky awalnya luka parah kami berharap korban Dicky bisa lekas sembuh kembali,” ujar Dicky Sondani.
Dicky Sondani juga mengklarifikasi terkait informasi yang menyebut mahasiswa dilindas barracuda. Dicky mengatakan yang sebenarnya terjadi, mahasiswa tersebut hanya sebatas ketabrak dan terkena luka benturan di dada.
"Jadi hanya kelihatannya tergilas, padahal tidak. Hanya tertabrak dan terkena luka benturan di sekitar dada," katanya.
Baca Juga: Barracuda Hantam Mahasiswa di Makassar, Polisi: Hanya Tertabrak
Berita Terkait
-
Barracuda Hantam Mahasiswa di Makassar, Polisi: Hanya Tertabrak
-
Kesaksian Mahasiswa Pendemo saat Lihat Massa Anak STM Bergerak ke DPR
-
Polisi Beberkan soal Kiriman Uang Ananda Badudu ke Mahasiswa UIN
-
Viral Barracuda Hantam Mahasiswa, Polisi: Kelihatannya Tergilas, Tapi Tidak
-
Mahasiswa Dihantam Barracuda hingga Kritis, Begini Kesaksian Rekan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi