Suara.com - Aksi mahasiswa di Kota Makassar Sulawesi Selatan yang berujung ricuh antara massa dengan aparat menyebabkan satu mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bosowa, Dicky Wahyudi, dirawat di rumah sakit karena dihantam mobil Barracuda milik aparat pada Sabtu (28/9/2019) dini hari.
Dicky yang kini dirawat di Rumah Sakit Ibnu Sina, saat kejadian hendak lari menghindar dari kendaraan taktis Barracuda yang melaju ke arah kerumunan massa. Namun Dicky ditabrak mobil tersebut.
“Iya satu rekan saya ditabrak sama mobil polisi yang sangat melaju, dan tidak ada pertolongan malamnya dari pihak kepolisian waktu dia sudah tabrak. Jadi kami dan para warga yang membawanya ke RS. Ibnu Sina,” kata Andi Muhammad Sahib selaku senior korban saat dikonfirmasi Kabarmakassar.com-jaringan Suara.com, Sabtu (28/9/2019).
Sahib kemudian mengantar korban Dicky ke rumah RS Ibnu Sina dan saat ini telah sampai tahap pemulihan setelah dioperasi. Dicky sendiri diketahui mengalami luka parah di bagian dada.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani mengakui mahasiswa tersebut memang mengalami luka cukup parah di bagian dada.
"Jadi sekarang korban nak’ Dicky Wahyudi sudah dalam tahap pemulihan setelah operasi. Memang sang korban Dicky awalnya luka parah kami berharap korban Dicky bisa lekas sembuh kembali,” ujarnya saat dikonfirmasi via Whatsapp.
Dicky Sondani juga mengklarifikasi terkait informasi yang menyebut mahasiswa dilindas barracuda. Dicky mengatakan yang sebenarnya terjadi, mahasiswa tersebut hanya sebatas ketabrak dan terkena luka benturan di dada.
"Jadi hanya kelihatannya tergilas, padahal tidak. Hanya tertabrak dan terkena luka benturan di sekitar dada," ujar Dicky.
Namun, ia berjanji Polda Sulsel akan menanggung pengobatan dan perawatan.
Baca Juga: Viral Barracuda Hantam Mahasiswa, Polisi: Kelihatannya Tergilas, Tapi Tidak
“Kami janji akan tanggulangi biaya rumah perawatannya hingga korban pulih kembali," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru