Suara.com - Mabes Polri membentuk satu tim khusus untuk mengungkap sejumlah kasus mahasiswa demonstran yang diduga mengalami kekerasan oleh aparat kepolisian dalam aksi akhir bulan lalu di sekitar Gedung DPR RI.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, tim khusus itu terdiri dari Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Inspektorat Pengawasan Umum Polri dan jajaran Polda Metro Jaya.
"Ada sebuah tim yang memang terbentuk sejak beberapa saat kejadian peristiwa itu. Jadi bukan mau dibentuk, tapi sudah dibentuk sejak peristiwa itu terjadi ya," kata Kombes Asep saat ditemui di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).
Asep menambahkan, tim ini bukan hanya fokus mengungkap kasus kekerasan terhadap Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir yang sudah melapor ke Bareskrim, tetapi juga akan mengungkap kasus lain.
"Diselidiki mengapa persitiwa itu terjadi dan sampai sekarang masih terus dalam penyelidikan ya," tegasnya.
Sebelumnya, Tim Advokasi Mahasiswa Korban Kekerasan bersama keluarga Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar Jakarta membuat pelaporan ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (4/10/2019).
Ibu Faisal, Siti Asmah Ratu Agung (52) mengatakan peristiwa yang menimpa anak keduanya itu adalah tindakan yang kejam dan melanggar hukum. Untuk itu mereka meminta kasus kekerasan terhadap Faisal diungkap polisi.
Faisal menjadi salah satu mahasiswa yang menjadi korban kekerasan dalam kerusuhan demonstrasi di Gedung DPR RI pada 24 September 2019. Pelakunya diduga oknum kepolisian.
Berdasarkan hasil rontgen dokter, kepala korban mengalami retak khususnya bagian tengkorak yang diduga karena benturan benda tumpul. Selain itu, tulang bahunya juga cidera dan telah dioperasi.
Baca Juga: Lapor ke Mabes Polri, Ibu Faisal: Tolong Usut Pelaku Penganiayaan Anak Saya
Namun, kondisi Faisal sudah mulai membaik dan bisa memberikan respons sederhana. Meskipun demikian, tim dokter akan melanjutkan terapi yang sudah diberikan serta pemantauan intensif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Dua Korban Ledakan SMAN 72 Masih di ICU RSIJ, Salah Satunya Terduga Pelaku?
-
Update Kasus Ledakan SMAN 72: Mayoritas Korban Pulang, 1 Pasien Baru Mengeluh Tuli
-
Detik-detik Avanza Hantam Tenda Maulid di Masjid Baitushobri Kembangan, Saksi: Kayaknya Sih Mabuk
-
Antasari Azhar Wafat: Dari Ujung Tombak KPK, Jeruji Besi, Hingga Pesan Terakhir di Rumah
-
7 Fakta Bupati Ponorogo Kena OTT KPK: Uang Suap Jabatan Mencapai Miliar Rupiah
-
Sikap Ksatria Said Abdullah: Kader PDIP Kena OTT KPK, Langsung Minta Maaf ke Rakyat
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
Maling Motor Penembak Mati Hansip di Cakung Diringkus Saat Kabur ke Lampung, Senpi Dilacak
-
Detik-detik Hansip di Cakung Tewas Ditembak Maling Motor Usai Tabrak Pelaku, 5 Saksi Diperiksa
-
Sekda Ponorogo 12 Tahun Menjabat, KPK Bongkar 'Jimat' Jabatannya: Setor ke Bupati?