Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyebut ancaman yang menghantui Indonesia setelah dinyatakan merdeka pada 74 silam ialah adanya paham radikalisme dan terorisme. Bukan hanya di satu kota saja, akan tetapi pemahaman radikalisme dan terorisme sudah menyebar dari Sabang sampai Merauke.
Tjahjo mengatakan pemahaman radikalisme dan terorisme yang sudah masuk ke Indonesia telah merisaukan masyarakat.
"Daerah-daerah merah radikalisme terorisme muncul mulai dari pulau Sumatera, masuk provinsi Banten sebagian, masuk Jakarta, masuk beberapa wilayah di Jabar, Jateng, Jatim, sampai NTT dan Papua," kata Tjahjo saat berpidato di acara Rapat Koordinasi Nasional Simpul Strategis Pembumian Pancasila di Merylnn Park Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Menurut Tjahjo, adanya paham tersebut membuat masyarakat menjadi tidak tenang. Menurutnya, terorisme bukan hanya menjadi musuh bagi TNI ataupun Polri sebagai institusi yang bertugas untuk memberantasnya. Akan tetapi juga musuh seluruh bangsa Indonesia.
Lebih lanjut, Tjahjo telah meminta kepada seluruh pejabat tingkat kecamatan untuk bisa mengamati setiap warganya yang telah kembali dari Suriah.
"Tinggal di mana, kerja di mana, tinggal sama siapa, aktivitas sehari-harinya terus dimonitor," ujarnya.
"Sebagai bangsa kita harus berani menunjukkan sikap siapa kawan dan siapa lawan perorangan, kelompok, golongan yang anti Pancasila menyebarkan paham-paham radikalisme dan masalah-masalah teror yang ada," Tjahjo menambahkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut