Suara.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid memastikan, partainya bakal menjadi oposan bagi pemerintahan Jokowi - Maruf Amin.
Sikap PKS itu bersifat final, meskipun kawan seperjuangan mereka saat Pilpres 2019, yakni Partai Gerindra, semakin dekat untuk masuk ke lingkungan kekuasaan.
Untuk diketahui, Senin (21/1-0/2019), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mendatangi Istana Negara untuk bertemu Jokowi.
Seusai pertemuan, Prabowo mengakui diminta Jokowi membantu memperkuat kabinet, terutama dalam bidang pertahanan. Prabowo juga menyatakan siap membantu.
“Soal itu tak perlu dikomentari. Hanya, sebagai partai yang kalah dalam pilpres, ada baiknya kami menjadi oposisi,” kata Hidayat Nur Wahid.
Ia menuturkan, alasan utama PKS menjadi oposan adalah, prinsip melakukan politik rasional. Sebagai partai yang kalah, pilihan paling rasional bagi PKS adalah berada di luar lingkungan pemerintahan.
Kalau partai yang kalah tetap meminta jatah menteri atau pejabat pemerintahan, HNW menilai hal tersebut bakal menjadi preseden buruk.
“Itu akhirnya buruk untuk semuanya. Buruk untuk demokrasi, terutama karena tidak ada lagi yang menjaga demokrasi. Buat apa kemarin berkompetisi, ada dua capres, kalau ujung-ujungnya hanya satu juga. Ya berkompetisi itu ada konsekuensinya, jadi kami ingin menyelamatkan demokrasi,” kata Hidayat.
Baca Juga: Hidayat Nur Wahid: Ada yang Tak Suka PKS Jadi Oposisi
Berita Terkait
-
Nasdem Tak Masalah Prabowo Diminta Jokowi Jadi Menteri Bidang Pertahanan
-
Diduga Terkait Pelangggaran HAM, Syarikat 98 Minta Jokowi Tak Pilih Prabowo
-
Tak Merasa Ditinggal Gerindra, PKS Santai Prabowo Jadi Menteri Jokowi
-
Bakal Jadi Menteri Jokowi, Kekayaan Wishnutama Ternyata Wow
-
Bakal Jadi Menteri Jokowi, Prabowo Subianto Punya Harta Rp 1,9 Triliun
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah