Suara.com - Presiden Joko Widodo telah melantik 12 orang sebagai Wakil Menteri (Wamen). Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) anggap posisi Wamen hanya sebagai jabatan pelipur lara.
Politisi PDIP Erwin Moeslimin Singajuru menyebut posisi Wamen sebenarnya tidak memiliki pengaruh seperti Menteri. Lantaran, Wamen tidak memiliki otoritas untuk memutuskan dan hanya melakukan koordinasi dengan Menterinya.
"Wamen bersinergi, otoritas dia untuk mengambil keputusan tidak mutlak tetap Menterinya. Jadi sebenarnya kalau istilah politik atau kita just kidding-nya untuk jabatan pelipur lara saja," ujar Erwin di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat pada Sabtu (26/10/2019).
Selain itu, kata Erwin, posisi Wamen juga bertujuan mengakomodir kepentingan politik. Ia mencontohkan ada pihak yang ingin membubarkan organisasinya karena tidak sepakat dengan susunan kabinet Menteri Jokowi akhirnya bisa menerima karena dapat posisi Wamen.
"Seperti kita lihat ada yang ngambek tuh membubarkan organisasinya, tiba-tiba dikasih gini, bisa saja alat tawar juga model-model begitu," tuturnya.
Erwin beranggapan dari sudut pandang positifnya, posisi Wamen bisa menjadi salah satu posisi untuk kaderisasi kepemimpinan. Menurutnya beberapa Wamen yang berusia muda, khususnya dari kalangan partai memiliki potensi untuk menjadi pemimpin ke depannya.
"Positifnya ya kita begini saja, kan bagian kaderisasi kepemimpinan, yang hadir melalui partai ini kan muda muda, kita jangan underestimate dululah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP