Suara.com - Balita perempuan di Makassar, Sulawesi Selatan, ditemukan memeluk ibunya yang sudah 3 hari meninggal dunia, Senin (28/10) sore.
Selang sehari, Selasa (29/10/2019), Polda Sulawesi Selatan membantu mengobservasi kesehatan balita tersebut. Kekinian, balita itu dinyatakan sehat secara fisik, tapi tidak psikisnya.
Dokter RS Bhayangkara menyatakan, sudah 3 hari balita tersebut tidak makan dan minum.
Karenanya, tim dokter di RS Bhayangkara Makassar memberikan perawatan intensif untuk memulihkan fisik balita tersebut.
“Kami berikan trauma healing, karena psikisnya perlu diobati,” kata Karumkit RS Bhayangkara Kombes Farid Amansyah seperti diberitakan Kabarmakassar.com--jaringan Suara.com.
Selain pemulihan trauma, dokter di Rumah Sakit Bhayangkara juga sudah memeriksa tubuh balita tersebut yang dikhawatirkan terkena virus ataupun bakteri dari pembusukan mayat.
"Bakteri pembusukan tentu bisa menular, bakterinya. Anak bisa terserang radang paru dan sebagainya karena dia menghirup udara busuk, penuh bakteri. Makanya perlu diobservasi sejak sekarang," terang Farid.
Lebih lanjut, Farid Amansyah mengatakan anak tersebut masih dalam keadaan sehat, namun kerap memanggil-manggil ibunya.
"Yang terpenting anak ini sehat, dan tidak terjangkit penyakit saat bersama jasad ibunya yang telah membusuk. Kami pastikan dia saat ini dalam kondisi sehat. Selain itu, kami juga memantau kondisi psikis anak ini agar tidak trauma akan kejadian yang menimpanya," ujar Kombes Farid Amansyah, saat ditemui di ruang kerjanya.
Baca Juga: Kisah Balita Peluk Jasad Ayah, Warga Sempat Menyebut Fauzi Tewas Bunuh Diri
Saat ditemukan, berada di dalam indekosnya di Jalan Bontonompo No 4 RT1/6 Kecamatan Pabaeng-baeng, Senin (28/10), semua orang terkejut melihat kondisi medis balita yang tetap stabil.
Tak ditemukan gejala penyakit apa pun, padahal balita itu terus memeluk jasad ibunya yang membusuk.
Sebab, selama tiga hari itu, bocah tersebut diduga tak makan apa pun. Meski Farid menduga si bocah hanya minum air di dalam kamar.
“Hasilnya, anak ajaib. Sudah 3 hari ternyata anak ini tidak mengalami dehidrasi, secara klinis kesehatan tidak mungkin. Tapi itulah kuasa Allah,” kata Farid.
Yang jelas, lanjutnya, kondisi bocah itu kian membaik meskipun kerap memanggil-manggil ibunya.
"Jadi kami sudah arahkan psikiater dan dokter anak untuk terus mendampingi," kata dia.
Tag
Berita Terkait
-
Balita di Makassar Ditemukan Peluk Ibunya yang Sudah 2 Hari Meninggal
-
Pulang Kampung ke Makassar, JK Disambut Meriah
-
JK Pulang Kampung, Dijemput Sopir yang Belasan Tahun Setia Temani
-
Tangkap Mahasiswa sampai Masuk Masjid, Polda Sulsel Minta Maaf
-
Sempat Bantah, Polda Sulsel Akui Anggotanya Buru Demonstran ke Dalam Masjid
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional