Suara.com - Sejumlah pohon besar di kawasan Cikini, Jalan Pegangsaan, Jakarta Pusat telah ditebang. Penebangan dilakukan karena pohon itu dianggap sudah tua dan bisa merusak beberapa fasilitas publik.
Kepala Dinas Bina Marga DKI, Hari Nugroho mengatakan pihaknya menebang pohon itu berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kehutanan DKI. Menurutnya terdapat dua alasan lain yang membuat pihaknya mengeksekusi rekomendasi itu.
"Dilihat dari sisi jenis pohonnya itu pohon angsana sudah tua. Kedua, itu di bawahnya ngerusak saluran drainase. Ketiga, ngerusak konstruksi jalan," ujar Hari saat dihubungi, Senin (4/10/2019).
Menurut Hari, pohon angsana itu memiliki akar jenis tunggang yang dapat menjalar di tanah dan merusak drainase bawah tanah dan jalanan di atasnya. Karena itu, Hari menganggap pohon-pohon itu menganggu dan harus ditebang.
"Jadi artinya kalau enggak ditebang, itu mengganggu. Makanya ditebang. Nanti akan ditanamin lagi pohon yang akarnya tidak merusak struktur jalan maupun saluran drainase," jelasnya.
Hari juga beranggapan pohon itu tidak bisa juga dipindah ke tempat lain. Alasannya karena sudah usianya sudah tua dan akan mengancam fasilitas ketika akarnya dipindahkan.
"Kalau angsana kan akar tunggang, bukan serabut, kan menjalar ke mana-mana. Kalau dicopot ambrol semua nanti," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Penebangan Pohon di Cikini Diprotes Politikus hingga Aktivis Luar Negeri
-
Ingin Bangun 11 JPO, Bina Marga Ajukan Anggaran Rp 110 Miliar
-
Trotoar Kalimalang di Tengah Jalan Bakal Dibongkar
-
Trotoar Lebar jadi Lapak PKL, Kadis Bina Marga: Tak Ganggu Hak Pejalan Kaki
-
Dinas Bina Marga DKI Akan Desain Trotoar untuk PKL Berjualan
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen