Suara.com - Penebangan pohon di daerah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, mendapat protes dari sejumlah pihak termasuk aktivis dan politikus. Foto pohon yang ditebang itu menjadi viral di media sosial.
Akun Twitter @kemalarsjad adalah pihak pengunggah foto pohon besar yang ditebang di depan Stasiun Cikini, tepatnya di sepanjang Jalan Pegangsaan Timur. Ia juga menyebut Gubernur Anies Baswedan dalam unggahan tersebut.
"Mantap Koh Anies Baswedan bin Aica Aibon, pohon-pohon rindang yang sudah puluhan tahun di Cikini di tebang habis. Cicik Marco Kusumawijaya sama Elisa yang saraninkah? Atau cuma magabut abisin APBD doang? SJW Lingkungan Hidup, mana suaranya?" tulis @kemalarsjad di Twitter pada Senin (4/11/2018).
Ia juga menunjukkan foto bekas pohon yang ditebang. Tampak pohon besar itu hanya tersisa bagiang pangkal dan akarnya saja.
Cuitan itu menjadi viral dan mendapat banyak respons warganet. Lebih dari seribu retweet dan like dibubuhkan pada unggahan itu.
Aktivis feminis sekaligus penulis asal Australia, Kate Walton ikut menanggapi hal ini. Ia sangat menyayangkan penebangan pohon apalagi akan sudah mulai musim penghujan.
"Jakarta hanya suka menebang pohon-pohon tua dengan alasan bahwa pohon itu dikhawatirkan tumbang di musim hujan. Membuatku sangat sedih," ucap Kate Walton melalui akun Twitter-nya.
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko juga menanggapi kejadian ini. Ia mengaku jengkel saat tahu ada pohon di perkotaan ditebang.
"Saya selalu jengkel jika ada yang yang menebang habis pohon-pohon rindang di perkotaan," tulis Budiman Sudjatmiko lewat akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Supaya Mandiri, Bos Tokopedia Minta Pemerintah Tak Manjakan UMKM
Sementara itu, anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya memberikan penjelasan terkait penebangan pohon yang dilakukan di beberapa wilayah di Jakarta.
Marco, melalui cuitan Twitter, menjelaskan bahwa pohon itu ditebang atas permintaan warga karena keropos.
"Tadi saya dapat penjelasan dari Kadis Kehutanan DKI, Keropos. Ditebang atas permintaan warga. Kelemahan angsana keropos kalau sudah tua. Dulu ditanam untuk kejar tayang. Akan diganti dengan yang lebih baik dan berbunga," ucap Marco.
"Beringin di Cikini itu ternyata tadinya ditanam di pot. Pot pecah akarnya masuk ke dalam trotoar, maka tidak dalam dan tidak dapat ruang yang cukup. Baru tahu," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
DPRD DKI Dukung Pramono Tambah Rute LRT hingga PIK2: Perkuat Konektivitas di Utara Jakarta
-
Pemangkasan TKD Diprotes Gubernur, Sultan Sebut Itu Bentuk Kepedulian dan Tanggung Jawab Politik
-
Atraksi Binturong 'Berkaki Lima' Jadi Primadona di Malam Perdana Ragunan Zoo
-
Antusiasme Pengunjung Ragunan Malam di Luar Dugaan, Kadis Pertamanan: Saya Kaget!
-
Uji Coba Wisata Malam Ragunan: Nostalgia Masa Kecil di Bawah Bintang!
-
93 KK di Kampung Nelayan Indramayu Mendapatkan Layanan Sambung Listrik Gratis dari PLN
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang